ku hias aksara ku dengan cahaya..
layaknya rembulan..
agar ia mampu menarik simpati mu..
Ditengah redup sembilu, aku dingin membeku..
mana kala langit ku pandang ditengah ilalang..
aku pun tersadar..
hari ini..
ku gantungkan aksara ku dilangit siang..
saat cahaya rembulan..
tak mampu untuk bersinar..
ia hilang..
terlahap sinar mentari..
Agus FatoniÂ
Way Kanan, 22 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!