Definisi Ahlul Bait Rasulullah SAW
Ahlul Bait‘, menurut bahasa Arab berarti tuan rumah, penghuni rumah, atau anggota keluarga yang berbeda di dalam rumah. Keutamaan bahasa Arab dalam mengartikan sebuah kalimat begitu luas, sehingga arti dan makna kalimat Ahlul Bait tidak hanya sebatas memiliki arti “tuan rumah”, “penghuni rumah”, ataupun”, anggota keluarga yang berada didalam rumah”. dalam kaitannya dengan kalimat Ahlul Bait, Allah SWT telah menegaskan, bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait adalah Rasulullah SAW, dan keluarganya, yang seluruhnya berjumlah 5 (lima) orang. Yakni Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, Fatimah Az Zahra, Al-Hasan dan Al-Husein.
Alasan Ahlul Bait itu adalah keluarga Rasulullah SAW seperti yang dimaksud diatas, diperoleh menurut mayorits pandangan para Ulama, mereka mengatakan, bahwa Ahlul Bait adalah keluarga Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, Fatimah Azahra, Al-Hasan dan Al-Husein. Imam Muslim r.a. dalam kitabnya Shahih Muslim, bab Fadha’il Ahlul Bait menguraikan, bahwa yang dimaksud diatas. Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya Ashwa’iqul Muhriqah, bab fadha’il Ahlul Bait.
Sementara Imam Sayuthi mengetengahkan dalam kitabnya Ad Duruf Mantsur bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait adalah kelima orang yang tersebut diatas. dalam kitab tafsir Al mizan, Allamah Sayyid Muhammad At Thabathaba’i pun mengatakan hal serupa. begitu pula dengan Imam Fakhrur Razid dalam kitab tafsirnya. Al Imam Nisabury, Al Imam lbnu Jarir, Al lmamAbu Sa’ id Al Khudary, Al Imam Al Baghwy, Al Imam Ibnu Khazin, dan beberapa Ulama-ulama lain yang ternyata memiliki pemikiran yang sama.
Kisah mengenai Ahlul Bait dan siapa saja Ahlul Bait, diawali oleh turunya dekrit agung Allah SWT atau dikenal dengan ayat At Thathir :
Artinya: “Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan noda dan kotoran dari kalian wahai Ahlul Bait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya.”Q.S.At Ahzab : 33
turunnya ayat At Thathir, pada akhirnya memunculkan banyak versi penafsiran dari kalangan Ulama, penyebab turunnya ayat Asbabun Nuzul, dan untuk siapa ayat tersebut diturunkan. Namun kebanyakan versi meriwayatkan, bahwa ayat itu turun dirumah salah satu istri Rasulullah bernama Ummu Salanmh r.a. diriwayatkan dari Imam Ahmad, sebuah Hadits dari Ummu Salamah r.a. Ummu Salamah mengatakan:
“Di rumahku turun ayat Innama yuridullahu” (yaitu surat Al Ahzab : 33) saat itu (dirumahku) terdapat Rasulullah SAW, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein. Kemudian Rasulullah SAW menutupi mereka dengan kain yang tengah dipakainya sambil berkata: “Mereka ini adalah Ahlul Baitku. Allah telah menghapuskan noda dan kotoran dari mereka dan telah mensucikan mereka.”
Kemudian hadits ini dikenal dengan nama Hadits Kisa’. Sebagian riwayat lain menuturkan, ketika itu Rasulullah SAW juga membaca do’a untuk Ahlul Baitnya. Do’a tersebut berbunyi :
Artinya: “Ya Allah, mereka ini adalah Ahlul Baitku. Karena itu hilangkanlah noda dan kotoran (Ar Rijs) dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.”
Misteri maksud ayat At Thathir sebenarnya telah dikuak oleh Rasulullah SAW sendiri, Iewat hadits-hadits yang telah banyak dibukukan dalam ribuan judul kitab. Permasalahan pun semakin melebar, tatkala Rasulullah SAW menyebutkan untuk siapa ayat tersebut diturunkan, mengingat yang dimaksud Ahlul Bait adalah keluarga beliau sendiri. Hingga rentan muncul persepsi, Rasulullah SAW akan mendirikan sebuah monarki, Islam adalah agama dinasti. Hal itu mungkin dapat dibenarkan, seandainya Muhammad Bin Abdullah itu bukan seorang Rasul. Namun pada kenyataannya, beliau adalah seorang duta dari langit, yang tiap perkataannya bukan berdasarkan hawa nafsu, melainkan firman yang diwahyukan kepadanya. Dalam Al qur’an, Allah SWT berfirman: