5G sebuah teknologi jaringan seluler yang mencapai generaasi ke-5/fifth generation, sebagai tingkat berikutnya  daari teknologi jaringan 4G. 5G diluncurkan di dunia pada 2019 dan beberapa negara di dunia mulai menerapkannya seperti Arab Saudi, Korea Selatan, Jerman, Hongkong, dsb nya.
Yang menjadi highlight atau hal yang disorot daari 5G adalah kemampuan latensi yang rendah, stabil, kecepatan yang tinggi hingga 1Gbps, klaim untuk bisa melakukan operasi jarak jauh, dsb nya. Dengan 5G hidup akan lebih dipermudah daripada sekarang, diantaranya dengan 5G kita bisa melakukan konferensi video secara dengan resolusi yang sangat tinggi sehingga seolah-olah Anda berada bersama mereka. Sebuah efek dari 5G yang sangat dibutuhkan di masa WFH seperti saat ini.
Untuk menyukseskan program pemerintah yakni Making Indonesia 4.0, Apa itu Making Indonesia 4.0?. Making Indonesia 4.0 merupakan "roadmap" atau peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0. Peta jalan industri tersebut telah diluncurkan oleh pemerintah pada April 2018. Inti dari "Making Indonesia 4.0" yakni strategi Indonesia untuk memasuki Industri 4.0.
Jika anda bertanya-tanya apa hubungannya 5G dengan Making Indonesia 4.0? Para pelaku industri membutuhkan teknologi jaringan yang mampu membuka lebih banyak peluang dan kemungkinan agar bisa berkolaborasi bersama menyukseskan inisiatif pemerintah yakni Making Indonesia 4.0.
Untuk menyukseskan Making Indonesia 4.0, perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Jaringan) yang bergerak di bidang telekomunikasi, yaitu PT Telkomsel meluncurkan teknologi jaringan generasi ke-5 yang biasa kita sebut dengan 5G di Indonesia secara komersil pada tanggal 27 Mei 2021. Telkomsel dapat menggelar 5G di Indonesia setelah mendapatkan surat kelayakan operasi (SKLO) dari Kominfo.
Wilayah di Indonesia yang mendapatkan jaringan 5G yakni Balikpapan, Medan, Surabaya, Jabodetabek, dan Surakarta, di daerah non Jabodetabek untuk mengakses jaringan 5G rata-rata anda harus mengunjungi GraPARI yang biasa disebut sebagai pusat layanan pelanggan Telkomsel.
Untuk daerah jabodetabek anda bisa mengakses jaringan 5G di daerah berikut. BSD, Alam Sutera, PIK, Kelapa Gading, Widya Chandra, dan Pondok Indah.
Setelah mendengar kabar bahwa Indonesia sudah mendapatkan 5G, tentunya para pengguna yang sudah menggunakan smartphone 5G dan tinggal di daerah yang sudah mendukung jaringan 5G akan berbangga bahwa akhirnya 5G nya bisa digunakan, sebenarnya antara iya dan tidak.
5G milik Telkomsel datang dengan band N40 dengan pita frekuensi 2300 Mhz, yang menjadi masalah tidak semua smartphone 5G mendukung band N40, pilihan smartphone 5G yang mendukung band N40 terbatas, opsinya yakni, semua seri IPhone 12, Oppo Find X2 series, Find X3 Pro, A74 5G, Reno 5 5G, Vivo ada X60 dan X60 Pro, Realme ada X50 Pro, Xiaomi terdapat Mi 11 Ultra dan Poco M3 Pro, Huawei terdapat Mate 40 Pro, brand Samsung memiliki A22 5G, A32 5G, dan S21 series.
Smartphone diatas mendukung band N40 tetapi untuk awal hanya Oppo Reno 5 5G, Huawei Mate 40 Pro, Vivo X60, dan Vivo X60 Pro. Seiring waktu smartphone band N40 selain yang saya sebut tadi akan support kedepan via update dari masing-masing brand. Apakah serta merta 5G nya bisa digunakan?
Jawaban simpelnya tidak. Mengapa? Nomor Telkomsel anda perlu di whitelist dulu, jika anda masih belum paham whitelist itu apa? Whitelist ialah kriteria yang tepat untuk mendapatkan sesuatu, jika dalam bahasa operator Telkomsel yakni anda  harus mendaftarkan nomor anda ke pihak telkomsel agar masuk ke whitelist Telkomsel dan menunggu nomor anda disetujui oleh pihak Telkomsel, setelah disetujui anda akhirnya bisa menikmati secara penuh kecepatan 5G Telkomsel.
Apa jadinya jika smartphone 5G anda tidak support band N40 dan tidak tertera didalam whitelist Telkomsel? Yang terjadi yakni di status bar akan terdeteksi 5G tetapi tidak bisa mendapatkan kecepatan jaringan 5G, jadi hanya mendapatkan speed 4G karena smartphone tertahan di control plane 1800 Mhz dan tidak tersalurkan ke data plane frekuensi 2300 Mhz. Istilahnya control plane adalah gerbang dari jaringan tersebut dan meneruskannya kepada data plane tempat muasal jaringan tersebut berada.
Selain Telkomsel ada operator Indosat dan Smartfren ikut meramaikan 5G di Indonesia. Indosat meluncurkan jaringan 5G untuk khalayak di Indonesia pada 22 Juli 2021. Indosat menggunakan band N3 dengan pita frekuensi 1800 Mhz, yang berarti hampir semua smartphone 5G yang dijual secara resmi di Indonesia bisa menikmati 5G Indosat, seperti contoh yakni semua produk smartphone yang mendukung 5G tentunya diantaranya ada, Huawei, Xiaomi kecuali Poco F2 Pro, Oppo, Realme, Samsung, Vivo, dan Iphone.
Untuk bisa menikmati 5G Indosat kita hanya memerlukan smartphone 5G yang support band N3, mayoritas smartphone 5G mendukung band N3, kemudian membeli paket 5G Indosat, dan dipatikan anda adalah pengguna kartu Indosat.
Selain Telkomsel dan Indosat menggelar jaringan 5G, operator Smartfren ikut meramaikan pasar 5G dengan melakukan uji coba jaringan di frekuensi 26 Ghz (mmWave), smartphone yang support mmWafe mayoritas ialah smartphone yang dijual di Amerika seperti S21 series Snapdragon version, Pixel 5, OnePlus 9 Pro, dsbnya. Untuk sekarang melihat bahwa smartphone 5G secara resmi yang dijual di Indonesia tidak mendukung jaringan mmWave jadinya agak mubazir. Â Â
Kesimpulan dari perjalanan awal 5G di Indonesia ialah Telkomsel terkesan masih belum siap untuk mengkomersialisasikan 5G di Indonesia. Terkesan terburu-buru untuk menjadikan dia sebagai operator pertama yang meluncurkan jaringan 5G di Indonesia, bukti bahwa Telkomsel masih ragu-ragu ialah untuk bisa menikmatinya bahwa anda harus datang ke GraPARI bagi yang tidak tinggal di jabodetabek untuk merasakan 5G dan nomor anda harus di whitelist oleh Telkomsel.
5G Telkomsel terkesan terburu-buru karena mendengar bahwa opertaor Indosat juga dalam waktu berdekatang juga meluncurkan jaringan 5G, yang akhirnya si Telkomsel meluncurkan jaringan 5G miliknya, terkesan terburu-buru dan belum siap. Hal tersebut bisa dimaklumi karena 5G di Indonesia masih awal banget, sudah berani meluncurkan 5G saja sudah termasuk langkah bagus, apalagi Smartfren yang kabarnya akan meluncurkan mmWave di Indonesia sebuah langkah yang berani patut kita berikan apreisasi untuk smartfren semoga untuk mengaksesnya semudah Indosat.
Kesimpulan akhir apakah perlu mengganti smartphone yang masih 4G agar bisa menikmati 5G? Untuk saat ini tidak perlu apalagi jika smartphone 5G anda baru berusia 2-3 tahun, saran yang baik ialah untuk upgrade ke smartphone 5G yakni tunggu 1-2 tahun ke depan untuk melihat apakah jaringan 5G sudah masuk ke daerah anda atau belum.
Terima kasih telah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H