sambil menghitung jari
aku memilih kepingan hidup
dan memaksanya ada dalam kantong celanku
aku berlari kejalan tanpa ayah
seperti kucing aku hampir berantakan dalam tidihan ban-ban raksasa
telah berulang kali aku jatuh
bahkan diatas tangga gedung-gedung dpr
tapi aku tetap jadi diriku
susah tidur
dimalam yg gelap aku menembus cahaya kedalam gelap
terperangkap bintang-bintang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!