Berpetualang ke tempat-tempat indah di sekitar Danau Toba sudah menjadi hobiku dan teman-teman. Kami sering berpetualang ke tempat-tempat yang cenderung sepi dari pengunjung. Â Misal, Bukit Holbung di Samosir, Pangkodian di Toba, Air Terjun Sipultak Hoda di Humbang Hasundutan, Gunung Sampe Tua di Humbang Hasundutan, Tugu Aritonang di Tapanuli Utara, dan lain sebagainya. Selagi menunaikan hobi, tidak jarang kami menemukan tempat-tempat baru nan indah yang belum diketahui banyak orang atau hidden gems. Hiden gem berarti destinasi bagai mutiara terpendam atau tepatnya pemandangan Danau Toba paling indah yang pernah kami temui.
Mutiara terpendam itu namanya Panatapan Silemeleme Parsingguran di desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Panatapan Parsingguran dapat ditempuh kurang lebih empat puluh lima menit perjalanan dengan sepeda motor dari kota Doloksanggul. Karena lokasi di pedesaan, kemungkinan tidak ada signal, kami tak memakai bantuan  google maps untuk menemukannya. Kami start dari Simpang Empat Doloksanggul. Kami berjalan lurus dari Jl. Siliwangi hingga ke Hutapaung.Â
Setiba di perempatan Hutapaung, kami belok kanan menuju desa Pollung dan desa Parsingguran. Setelah melewati desa Parsingguran I, sepanjang jalan yang kami lewati adalah ladang warga, hutan pinus, kebun jagung, sawah, sungai, dan kebun jeruk. Kami jalan terus sampai ke sebuah pertigaan. Di pertigaan itu, kami belok kiri. Kami memilih jalan tikus karena jika kami mengikuti jalan aspal maka kami akan turun ke Bakkara. Kami berjalan kurang lebih sepuluh menit. Sepanjang jalan tikus penuh dengan batu dan lumpur. Untung saja motor kami sebelumnya sudah di-service.
Panatapan Silemeleme Parsingguran adalah sebuah destinasi dengan view Danau Toba terindah dari ketinggian kurang lebih 1.600 meter dari permukaan laut. Beberapa objek yang dapat kami nikmati terlihat luas seperti, Pulau Samosir, Desa Tipang, Lembah Bakkara, Pulau Sibandang, dan Pulau Simamora. Kami menikmati pemandangan tersebut sambil duduk di bangku panjang dan meja yang menghadap ke Danau Toba. Di sekeliling, terdapat tumbuhan liar seperti, arsam, ilalang, arimonting, dan pohon-pohon yang indah melambai-lambai ketika dihempaskan angin. Kami juga menikmati sunset yang memesona. Sebagai pecinta sunset, menurutku, spot sunset paling indah di Humbang Hasundutan dapat kita nikmati dari Panatapan Silemeleme Parsingguran.
Perlengkapan lain yang tidak kalah penting adalah kamera. Bagi kalian yang hobi fotografi, tentunya tidak afdol jika tidak mendokumentasikan sesuatu yang berharga dan indah. Jika kalian memiliki teropong, silakan dibawa. Teropong akan sangat berguna untuk melihat objek-objek jauh secara detail seperti, Pulau Simamora, burung-burung Bangau Putih yang beterbangan di atas Danau Toba, desa Tipang, bukit-bukit yang berkeliling di Lembah Bakara, dan lain sebagainya. Dan untuk kalian yang suka hanyut dalam lantunan musik sambil menikmati keindahan alam, kalian jangan lupa bawa headset. Menikmati musik sambil duduk di bangku yang langsung mengarah ke Danau Toba bisa menumbuhkan ide-ide baru di kepala. Kalau kalian tidak percaya, coba saja!
Panatapan Silamelame Parsingguran merupakan keindahan alam Indonesia yang masih terjaga, belum dirusak oleh tangan manusia. Tapi, saat kami datang, ada beberapa sampah plastik betebaran. Sampah botol plastik coca-cola, plastik chitato, bungkus rokok, bungkus permen kiss dan permen karet adalah sampah paling banyak betebaran.Â
Segera kusimpulkan, pastilah ini ulah remaja yang bolos sekolah. Siapapun oknumnya, sebenarnya tidak lagi terlalu penting. Yang penting harusnya kita sadar bahwa sampah plastik tidak akan terurai. Artinya, sampah plastik akan merusak alam selama bumi ini masih ada. Saran kami untuk kalian yang tertarik menngunjungi Panatapan Silamelame Parsingguran yaitu, tidak membuang sampah sembarangan. Di Panatapan, tempat sampah tidak tersedia. Lebih baik tidak ada memang karena jika ada, itu akan membuat tumpukan sampah yang merusak keindahan alam. Pengunjung harus mengantongi atau memasukkan sampah masing-masing ke dalam tas. Apabila sampai di kota, barulah dibuang ke tempat sampah. Â Ingat! Ke tempat sampah, ya. Bukan ke tumpukan sampah lainnya!
Kita semua adalah pecinta alam. Hal kecil yang bisa kita lakukan mewujudkan cinta kita adalah dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dan buang sampah pada tempatnya. Selamat menikmati keindahan alam.
Salam dari Parsingguran II, Kecamatan Pollung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H