Mohon tunggu...
Linna WriteSomething
Linna WriteSomething Mohon Tunggu... -

alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa). kadang2 baca buku. kadang2 nulis. rajin online. malas bersentuhan dengan segala macam yang berbau "lebay"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Sabar, Belajar Kehidupan

10 Mei 2011   12:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan "Orang sabar disayang Tuhan" bukanlah ungkapan yang sepele, sebab kesabaran sejatinya akan membawa banyak manfaat dalam hidup manusia. Tapi, bukan berarti manusia bisa dengan gampang menanamkan hal tersebut dalam hati mereka. Konon, belajar sabar dan ikhlas butuh waktu yang tidak main-main dan tak tanggung-tanggung lamanya: seumur hidup. Menurut saya, ikhlas merupakan bagian terpenting dari sikap sabar, dimana seseorang mampu menerima masalah dalam kehidupannya dengan hati lapang, serta tetap mencari jalan keluar dengan hati yang bersih dan akal yang sehat. Mungkin ini terdengar too good to be true, namun setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, walaupun bukan yang terbaik.

Kesabaran ibarat tanaman yang harus senantiasa dipupuk. Pupuk yang dimaksud adalah keyakinan bahwa tanaman tersebut kelak akan berbuah manis dan layak untuk dinikmati oleh setiap insan yang punya rasa yakin itu. Saya sendiri masih tertatih tatih. Setidaknya begitulah kira-kira jawaban yang akan keluar saat seseorang bertanya sejauh mana saya sudah mempraktekannya. Dan kesabaran, nyatanya, akan terlatih dengan baik manakala seseorang dihadapkan dengan permasalahan, mulai dari yang sepele sampai yang pelik sekalipun.

Ketika emosi lebih leluasa berbicara ketimbang hati yang pandai menahan amarah, maka kekacauan bisa lekas dikenali. Seorang atasan yang selalu emosi seringkali mendzolimi bawahannya, bahkan mengurangi hak-hak orang yang dipimpinnya. Seorang bawahan yang tak sabar ingin cepat naik jabatan akan menjadi penjilat bagi atasannya, dan saat keduanya bekerja sama maka mereka mulai mendzolimi orang-orang disekitarnya. Begitupun dengan orang tua yang belum mampu bersikap sabar. Walaupun sabar bukan berarti lemah, namun kesabaran diharapkan mampu membantu mereka mendidik anak menjadi pribadi yang merasa terlindungi, terbimbing dan terarahkan pada nilai-nilai keluhuran budi yang nantinya akan dia tularkan saat bersama teman-teman dan orang-orang yang dikenalnya. Dalam hal ini, kesabaran manusia diuji dalam menghadapi orang lain yang berada disekelilingnya, sejauh mana mereka mampu menghadapi masalah dengan pikiran jernih dan mengendalikan diri untuk terhindar dari emosi sesaat yang hanya akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Pada kenyataannya, penguji kesabaran terbesar bagi manusia bukan hanya manusia lain, tapi juga uang. Lihatlah bagaimana seseorang menjadi koruptor karena dia tidak sabar mengumpulkan kekayaan dari hasil jerih payahnya sendiri. Mereka berbondong-bondong merampok uang yang bukan hak mereka dan lupa bahwa ada orang lain yang lebih berhak atas uang tersebut. Uang membuat manusia khilaf, membuat mereka lupa akan kesederhanaan. Seseorang yang terhimpit masalah ekonomipun bisa melakukan segala upaya untuk mendapatkan uang dan kesenanngan. Kesabaran mereka runtuh, lagi lagi juga karena uang. Alangkah indah jika mereka bisa bersabar sembari berusaha, dan mereka yang kaya mau berbagi dengan sesama secara ikhlas.

Bagaimana dengan kita??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun