Panen adalah proses mengumpulkan tanaman padi matang dari ladang. Kegiatan panen padi termasuk menuai, menumpuk, Â perontokan, pembersihan, dan pengangkutan. Ini dapat dilakukan secara bertahap atau gabungan secara bersamaan dan simultan (Combine harvester). Penting sekali untuk menerapkan metode panen yang baik untuk dapat memaksimalkan hasil gabah, dan meminimalkan kerusakan atau penurunan kualitas yang muncul selama proses pemanenan
Panen padi terdiri dari tahapan proses dasar :
- Menuai - memotong malai atau jerami
- Perontokan - memisahkan butir padi dari batangnya
- Membersihkan - menghilangkan padi hampa dan batang-batang sisa perontokkan
- Mengangkut - memindahkan padi hasil panen ke tempat pengeringan
- Pengeringan -- Mengurangi kadar air
- Penyimpanan -- menyimpan padi kering
- Mengantongi - memasukkan biji-bijian yang telah dikering ke dalam atau tas untuk transportasi dan penyimpanan
Sistem pemanenan bervariasi dari satu daerah dengan daerah lain. Berbagai macam alat tradisional dan semi-mekanis, atau mekanis dapat digunakan.
Sistem pemanenan padi yang paling umum adalah:
Pemanenan dan perontokan manual
Menggunakan alat tradisional untuk memanen seperti sabit, dan pisau. Untuk perontokan menggunan perontok sederhana seperti batu, papan, rak perontok, bias dijuga dilakukan dengan cara dinjak-injak baik oleh petani maupun hewan. Pedal thresher sederhana mulai dikenal pada proses pemanenan ini.
Menuai manual dan perontokan mekanis
Pemanenan manual dilakukan dengan tangan. Penggunaan portable thresher/perontok stasioner mulai digunakan  menggantikan perontokan manual mengingat persyaratan tenaga kerjanya yang tinggi. Perontokan stasioner umumnya dilakukan di sawah, atau di dekat sawah.
Menuai dan merontok dengan mesin
Menggunakan mesin penuai (reaper), perontoka dengan mesin perontok, dan pembersihan dilakukan baik secara manual atau dengan mesin.
Mesin pemanen gabungan (combine harvester). Â Â Â Â Â Â Â Â
menggabungkan semua proses: memotong tanaman, memasukkannya ke dalam mekanisme perontokan, perontokkan, pembersihan, dan pemasukkan padi ke dalam tangki curah atau langsung ke dalam kantong. Jerami biasanya dibuang dibelakang mekanisme.
Memilih sistem pemanenan yang tepat tergantung pada sejumlah faktor:
Ketersediaan tenaga kerja (pemanenan manual membutuhkan banyak tenaga kerja).
Ketersediaan modal untuk membeli/menyewa peralatan
Ketepatan waktu panen (berapa banyak waktu yang tersedia untuk menyelesaikan panen)
Tata letak lapangan dan aksesibilitas lapangan (pemanenan gabungan / combine harvester mempertimbangkan tata letak sawah dan akses tertentu)
Varietas padi (beberapa varietas lebih rentan terhadap penginapan/penundaan proses)
Permintaan beras berkualitas
Permintaan jerami (beberapa metoda pemanenan merusak jerami sehingga tidak mudah dipasarkan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H