Mohon tunggu...
agrobest mart
agrobest mart Mohon Tunggu... Freelancer - pertanian

www.agrobestmart.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Panen Padi

19 Desember 2019   10:55 Diperbarui: 19 Desember 2019   10:55 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rsb.tanahbumbukab.go.id

Panen adalah proses mengumpulkan tanaman padi matang dari ladang. Kegiatan panen padi termasuk menuai, menumpuk,  perontokan, pembersihan, dan pengangkutan. Ini dapat dilakukan secara bertahap atau gabungan secara bersamaan dan simultan (Combine harvester). Penting sekali untuk menerapkan metode panen yang baik untuk dapat memaksimalkan hasil gabah, dan meminimalkan kerusakan atau penurunan kualitas yang muncul selama proses pemanenan

Panen padi terdiri dari tahapan proses dasar :

  • Menuai - memotong malai atau jerami
  • Perontokan - memisahkan butir padi dari batangnya
  • Membersihkan - menghilangkan padi hampa dan batang-batang sisa perontokkan
  • Mengangkut - memindahkan padi hasil panen ke tempat pengeringan
  • Pengeringan -- Mengurangi kadar air
  • Penyimpanan -- menyimpan padi kering
  • Mengantongi - memasukkan biji-bijian yang telah dikering ke dalam atau tas untuk transportasi dan penyimpanan

Sistem pemanenan bervariasi dari satu daerah dengan daerah lain. Berbagai macam alat tradisional dan semi-mekanis, atau mekanis dapat digunakan.

Sistem pemanenan padi yang paling umum adalah:

Pemanenan dan perontokan manual

Menggunakan alat tradisional untuk memanen seperti sabit, dan pisau. Untuk perontokan menggunan perontok sederhana seperti batu, papan, rak perontok, bias dijuga dilakukan dengan cara dinjak-injak baik oleh petani maupun hewan. Pedal thresher sederhana mulai dikenal pada proses pemanenan ini.

Menuai manual dan perontokan mekanis

Pemanenan manual dilakukan dengan tangan. Penggunaan portable thresher/perontok stasioner mulai digunakan  menggantikan perontokan manual mengingat persyaratan tenaga kerjanya yang tinggi. Perontokan stasioner umumnya dilakukan di sawah, atau di dekat sawah.

Menuai dan merontok dengan mesin

Menggunakan mesin penuai (reaper), perontoka dengan mesin perontok, dan pembersihan dilakukan baik secara manual atau dengan mesin.

Mesin pemanen gabungan (combine harvester).               

menggabungkan semua proses: memotong tanaman, memasukkannya ke dalam mekanisme perontokan, perontokkan, pembersihan, dan pemasukkan padi ke dalam tangki curah atau langsung ke dalam kantong. Jerami biasanya dibuang dibelakang mekanisme.

Memilih sistem pemanenan yang tepat tergantung pada sejumlah faktor:

Ketersediaan tenaga kerja (pemanenan manual membutuhkan banyak tenaga kerja).

Ketersediaan modal untuk membeli/menyewa peralatan

Ketepatan waktu panen (berapa banyak waktu yang tersedia untuk menyelesaikan panen)

Tata letak lapangan dan aksesibilitas lapangan (pemanenan gabungan / combine harvester mempertimbangkan tata letak sawah dan akses tertentu)

Varietas padi (beberapa varietas lebih rentan terhadap penginapan/penundaan proses)

Permintaan beras berkualitas

Permintaan jerami (beberapa metoda pemanenan merusak jerami sehingga tidak mudah dipasarkan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun