Mohon tunggu...
Agrizke Izharadila
Agrizke Izharadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Ideologi Gerakan Keagamaan terhadap Pemahaman Agama Islam

9 Juli 2023   13:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   13:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh ideologi gerakan keagamaan terhadap pemahaman Islam saat ini masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan sekaligus diperdebatkan dalam dunia Islam. Berbagai gerakan keagamaan muncul dengan ideologi yang berbeda-beda, yang kemudian mempengaruhi pemahaman dan praktek beragama seseorang, serta berpotensi mempengaruhi dinamika umat Islam secara keseluruhan. Di beberapa negara, agama Islam dianggap sebagai penyebab atau akar permasalahan dari tindakan radikalisme dan terorisme. (Setiadi 2019, hlm. 12) Namun di Indonesia sendiri, masalah ini dianggap semakin meningkat karena maraknya tindakan teror yang mengatasnamakan agama, seperti kasus yang paling terkenal adalah Bom Bali yang menewaskan banyak warga asing. (Dulkiah 2020, hlm. 118)

Dalam dunia Islam Kontemporer, gerakan keagamaan seperti Wahabi dan Islam Politik ini memiliki orientasi yang lebih konservatif dan radikal. Gerakan-gerakan ini cenderung menekankan pada aspek keagamaan yang keras dan radikal, seperti mendukung hukuman mati bagi pelaku kejahatan atau memandang kaum minorotas sebagai musuh agama. Gerakan keagamaan seperti ini memiliki kecenderungan untuk memuja suatu ideologi tertentu, dengan tanpa mempertimbangkan keberagaman pandangan dan praktik keagamaan. Sedangkan, agama Islam sendiri menolak kekerasan sebagai cara utama dalam melakukan segala sesuatu. Tindakan kekerasan dapat mencerminkan ketidakmoralan suatu individu karena di dalamnya mengandung unsur paksaan untuk mengikuti keinginannya. Namun, pada kehidupan nyata, justru agama seringkali dijadikan sebagai sumber konflik dan kekerasan. (Nur 2021, hlm. 1)

Isu keagamaan dan politik dalam gerakan keagamaan juga berpotensi menyebabkan perpecahan dalam sebuah komunitas. Oleh sebab itu, dalam memahami Agama Islam, diperlukan adanya pendekatan yang seimbang dan menghargai keragaman pandangan serta keberagaman budaya. Pemahaman yang ekstrim dan salah mengenai syariat Islam secara tidak langsung dapat menimbulkan tafsir dan praktik yang tidak sesuai dengan spirit Islam itu sendiri. Misalnya, bagaimana syariat Islam mengatur kewajiban zakat maupun harta yang harus disisihkan oleh umat Islam yang mampu. Hal itu seolah-olah membuat pemahaman yang mereka anut merupakan versi tunggal Islam yang benar. Padahal dalam Islam sendiri masih ditemukan banyak aliran maupun kelompok yang mana dari masing-masing kelompok tersebut memiliki tafsir dan pemahaman yang berbeda-beda.

Sebenarnya, Islam tetaplah Islam yang tidak mengenal sebutan-sebutan seperti Islam radikal dan sebagainya, melainkan sebutan itu muncul karena Islam memang membuka ruang yang cukup lebar dalam berbagai interpretasi dan penafsiran terhadap Al-Qur’an dan Hadits yang kemudian menimbulkan banyak perbedaan dalam penafsiran tersebut, sehingga bentuk pengalaman umat Islam menjadi beragam sesuai dengan latar belakang budayanya masing-masing. Islam sebagai suatu agama tentu memiliki ajaran yang kompleks, yang pada bagian tertentu membahas mengenai aqidah dan pada bagian lainnya membahas mengenai hubungan sosial. (Nur 2021, hlm. 2)

Di sisi lain, gerakan keagamaan seperti Salafi, Sufisme, dan Islam Liberal memiliki ideologi yang lebih moderat dan terbuka. Gerakan-gerakan tersebut cenderung mengintegrasikan ajaran Islam dengan konteks masa kini dan menghargai keragaman pandangan dan praktik keagamaan yang ada. Namun dalam praktiknya, tidak semua gerakan keagamaan tersebut dapat mengikuti pendekatan yang moderat dan terbuka seperti gerakan keagamaan di atas. Ada beberapa gerakan yang masih dipengaruhi oleh ideologi yang keras dan radikal yang cenderung memicu perpecahan dalam masyarakat. 

Pengaruh ideologi gerakan keagamaan juga terlihat pada pemahaman mengenai jihad dalam Islam. Terdapat beberapa kelompok maupun organisasi keagamaan yang seringkali menafsirkan jihad sebagai perang melawan orang kafir dan selalu dikaitkan dengan kepentingan politik maupun dominasi atas kekuasaan tertentu. Padahal, jihad sebenarnya merupakan upaya pengajaran dan dakwah yang dipelajari secara mendalam dalam aspek keagamaan atau penjagaan hak peradaban. Pemahaman yang salah mengenai jihad juga dapat menyebabkan tafsir dan praktek yang bertentangan dengan spirit dakwah dan pengajaran dalam Islam. Misalnya, perilaku kekerasan dan intoleransi yang seringkali dipertontonkan oleh beberapa kelompok maupun organisasi keagamaan ketika mereka mempraktikkan jihad. Hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar Islam, yang mengajarkan mengenai toleransi, perdamaian, dan pengampunan. 

Dalam kesimpulannya, ideologi gerakan keagamaan memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman agama Islam. Pengaruh ideologi gerakan keagamaan bagi umat Islam dalam beragama bisa terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang tepat dan proporsional mengenai Islam agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi gerakan keagamaan yang ekstrim dan mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam itu sendiri. Pada akhirnya, pemahaman yang tepat dan benar mengenai Islam akan membawa dampak positif bagi umat Islam serta interaksi dengan orang lain yang lebih inklusif, toleran, damai, dan mengutamakan hak asasi manusia. Dengan pemahaman yang benar, ideologi gerakan keagamaan dapat berfungsi sebagai salah satu alat untuk memperkuat penghayatan Islam, melestarikan nilai-nilai Islam, dan memperkuat identitas keahlian agama yang ada dalam suatu kelompok keagamaan.

References

Dulkiah, Moh. 2020. “Pengaruh Ideologi terhadap Sikap Radikal Pimpinan Pondok Presantren di Tasikmalaya.” AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, Vol.2, No.3 118-127.

Nur, Askar. 2021. “Fundamentalisme, Radikalisme, dan Gerakan Islam di Indonesi: Kajian Kritis Pemikiran Islam.” Jurnal Education and Islamic Studies, Vol.2, No.1 1-9.

Setiadi, Ozi. 2019. “Gerakan Islam Politik: Problem Ideologi Radikal, Global Jihad, dan Terorisme Keagamaan.” Politea: Jurnal Kajian Politik Islam 1-28.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun