Mohon tunggu...
Agrienta Bellanov
Agrienta Bellanov Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kualitas Produk Camilan Melalui Penerapan 5S

8 Desember 2023   09:47 Diperbarui: 8 Desember 2023   10:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Camilan merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Usaha camilan menjadi usaha yang relatif menguntungkan dengan peluang pangsa pasar yang cukup besar. Salah satu usaha camilan yang saat ini sedang berjalan adalah usaha camilan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di desa Gamping Tengah. Jenis makanan yang diproduksi adalah kuping gajah, kacang sembunyi, stik bawang dan pastel mini. Dalam pelaksanaan usaha camilan, hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Kulaitas produk dapat dimulai dari proses pemilihan bahan baku yang baik, menjaga proses produksi berjalan dengan benar dan pemilihan kemasan yang tepat. Tim pengabdian masyarakat Universitas Katolik Darma Cendika melakukan pendampingan upaya menjaga kualitas  melalui penyuluhan, praktek produksi dan pengemasan. penyuluhan berisi materi tentang menjaga produk berkualitas melalui tindakan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Sitsuke) pada proses produksi dan pengemasan produk yang tepat. tindakan 5S merupakan tindakan yang mendasar dan sering kali terabaikan. Tindakan tersebut adalah upaya ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin ketika melakukan kegiatan usaha.

Setelah ibu-ibu mendapatkan ilmu melalui penyuluhan, selanjutnya dilakukan penerapan dari materi penyuluhan. Proses produksi camilan secara umum melalui tahapan menyiapkan alat dan bahan peroduksi, menimbang setiap kebutuhan bahan produksi dengan benar, mencampu bahan-bahan menjadi adonan yang solid, menipiskan adonan, membentuk sesuai dengan jenis camilan yang dibuat, menggoreng, meniriskan dan mendinginkan dan terakhir adalah mengemas. Produk dipastikan dalam kondisi suhu ruang dan minim minyak goreng ketika masuk dalam proses pengemasan. Hal ini supaya camilan lebih tahan lama dan tidak mudah tengik. Tim pengabdian masyarakat mengganti kemasan produk emnggunakan standing pouch zipper dengan label yang menarik serta informatif. Kemasan baru ini membuat produk lebih menarik mudah dibuka tutup, dan praktis dibawa kemana saja. Seluruh kegiatan pengabdian didukung penuh oleh pelaku usaha camilan di Gamping Tengah sehingga kegiatan berjalan dengan lancar, terlihat dari antusiasme diskusi ketika penyulusan dan kesediaan untuk emnerima masukan positif dari tim Pengabdian Masyarakat.

Kemasan Baru (Tim Pengabdian Masyarakat)
Kemasan Baru (Tim Pengabdian Masyarakat)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun