Mohon tunggu...
agri baskara
agri baskara Mohon Tunggu... -

Aku adalah pemuda yang mempunya impian kecil ungtuk dunia yang besar, dan impianku adalah memberikan manfaat yang sebesar2nya kepada banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Menghukum Anak yang Benar (Kisah yang sangat memotivasi)

5 November 2012   11:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13521136501330871112

[caption id="attachment_214833" align="alignnone" width="400" caption=""][/caption] Menjadi Orang Tua bukanlah profesi yang mudah. Apalagi zaman sekarang, kondisi anak-anak sudah sedemikian rupa bertransformasi dengan nilai-nilai kekinian yang patut diperhatikan oleh setiap orang tua. Namun ada tips unik bagaimana menghukum anak yang benar ketika mereka salah. Berikut ceritanya: ↓ Dr. Arun Gandhi, cucu mendiang Mahatma Gandhi bercerita, pada masa remaja ia pernah berbohong kepada ayahnya. Saat itu ia terlambat menjemput ayahnya dengan alasan mobilnya belum selesai diperbaiki, padahal sesungguhnya mobil telah selesai diperbaiki hanya saja ia terlalu asyik menonton bioskop sehingga lupa akan janjinya. Tanpa sepengetahuannya, sang ayah sudah menelpon bengkel lebih dulu sehingga sang ayah tahu ia berbohong. Lalu wajah ayah tertunduk sedih, sambil menatap Arun sang ayah berkata : "Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki; sambil merenungkan di mana letak kesalahan nya." Dr. Arun berkata: Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut. Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun. Seandainya saja saat itu ayah menghukum saya, mungkin saya akan menderita atas hukuman itu, dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya.Tapi dengan tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah, meski tanpa kekerasan, justeru memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah diri saya sepenuhnya. Semoga ini mampu menjadi renungan untuk kita semua baik yang sudah menjadi orang tua maupun calon orang tua. Mari membiasakan diri untuk selalu berintrospeksi, "Apa yang salah dari kita? Sehingga anak bisa seperti itu ....??"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun