Mohon tunggu...
Agreesip
Agreesip Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder

AgreeSIP merupakan platform solusi kebutuhan keuangan menggunakan agunan BPKB mobil sebagai jaminan nya. Didukung oleh layanan jaringan secara Nasional, pinjaman dana tunai di AgreeSIP adalah solusi cepat & mudah untuk menjawab segala kebutuhan Finansial Mu.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menghadapi Resesi Ekonomi dari Kacamata Finansial

14 Desember 2022   12:59 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:19 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu belakangan menjelang tahun 2023, santer isu beredar tentang resesi ekonomi. Resesi ekonomi sendiri adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat ditandai dengan turunnya produksi, tingkat pengangguran yang meningkat, dan penurunan nilai mata uang. 

Resesi ekonomi biasanya terjadi setelah masa ekspansi ekonomi yang cukup lama, dan dapat menyebabkan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara, termasuk menurunnya pendapatan dan tingkat lapangan kerja. Oleh karena itu, resesi ekonomi dapat memengaruhi kondisi keuangan masyarakat secara keseluruhan.

Untuk menghadapi resesi ekonomi, salah satu cara yang dapat dilakukan dari kacamata finansial adalah dengan mempertahankan keuangan yang sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur pengeluaran dan mengelola keuangan dengan baik, termasuk dengan menabung sebagai cadangan dana dan mempertahankan tingkat utang yang sehat. Selain itu, ada baiknya juga untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan diversifikasi investasi sebagai langkah antisipasi terhadap potensi risiko di masa depan.

Resesi Ekonomi dari Kacamata Finansial

Dari kacamata finansial, resesi ekonomi dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan. Dalam kondisi resesi ekonomi, perusahaan-perusahaan biasanya mengalami penurunan pendapatan dan keuntungan, sehingga dapat memengaruhi kondisi keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dari kacamata finansial, penting untuk mempertahankan keuangan yang sehat dan mengantisipasi potensi risiko di masa depan untuk menghadapi resesi ekonomi.

Sebagai langkah awal untuk tidak panik saat resesi ekonomi, pertama-tama adalah dengan menyadari bahwa resesi ekonomi merupakan hal yang wajar terjadi dalam siklus ekonomi. Walaupun dapat menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara, resesi juga merupakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki efisiensi dan meningkatkan kinerja. Selanjutnya, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk menghadapi resesi ekonomi, seperti mempertahankan keuangan yang sehat dengan mengatur pengeluaran dan menabung sebagai dana cadangan. Anda juga dapat terus memantau perkembangan pasar dan melakukan diversifikasi investasi sebagai langkah antisipasi terhadap potensi risiko di masa depan. Dengan demikian, Anda dapat tetap tenang dan fokus dalam menghadapi resesi ekonomi.

Siapkan Tabungan Darurat saat Resesi

Menabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keuangan yang sehat saat resesi ekonomi. Menabung dapat memberikan dana cadangan yang dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan penting selama masa resesi, seperti biaya hidup sehari-hari dan cicilan utang. 

Selain itu, menabung juga dapat membantu Anda untuk tetap berinvestasi secara bijak meskipun dalam kondisi resesi, karena Anda memiliki dana cadangan yang dapat digunakan untuk menutupi risiko investasi. Namun, perlu diingat bahwa dalam kondisi resesi, biasanya terjadi penurunan suku bunga, sehingga memilih jenis produk tabungan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan potensi imbal hasil dari menabung.

Sektor Yang Kemungkinan Terpengaruh Saat Terjadi Resesi

Sektor-sektor yang biasanya terpengaruh saat terjadi resesi ekonomi dunia antara lain adalah sektor konstruksi, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Sektor-sektor tersebut biasanya mengalami penurunan permintaan dan penjualan, sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, sektor-sektor yang terkait dengan investasi, seperti properti dan perbankan, juga biasanya terpengaruh oleh resesi ekonomi dunia. Namun, sektor-sektor lain seperti pertanian dan sektor jasa yang bersifat essential, seperti kesehatan dan keamanan, biasanya tidak terpengaruh secara signifikan oleh resesi ekonomi dunia.

Menjadi Individu yang Optimis Saat Resesi Terjadi

Untuk berfikir optimis saat resesi ekonomi, pertama-tama adalah dengan menyadari bahwa resesi ekonomi merupakan hal yang wajar terjadi dalam siklus ekonomi. Walaupun dapat menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara, resesi juga merupakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki efisiensi dan meningkatkan kinerja. 

Selanjutnya, Anda dapat memfokuskan diri pada hal-hal positif yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi resesi ekonomi, seperti mengatur keuangan dengan baik dan terus mengembangkan skill dan kompetensi Anda. Anda juga dapat berfokus pada peluang-peluang baru yang muncul di masa resesi, seperti memulai bisnis baru atau bergabung dengan perusahaan yang sedang berkembang. Dengan berfikir optimis, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang muncul di masa resesi ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun