Kehangatan pertama yang merabaku
pujian pertama yang terlontar untukku
sentuhan penuh cinta yang pertamamengusapku
terdengart lantunan suara pertama memanggil namaku
insan yang pertama kali menantiku
semua itu terasa dari seorang malaikat
yang kusebut Bunda
kehangatan kurasa dari selama aku dalam rahim
ku sudah menyayangi Bunda meskipun Bunda belum tahu ku ada
tendangan –tendangan kecil wujudku menyapa Bunda dan berkata,
“Bunda sedang apa?”
Ku sangat menantikan saat ku keluar untuk memandang dunia agar ku bisa memandang betapa cantiknya Bundaku
Hening pagi buta terpecahkan tangisan bayi
tangisanku berseru,”Bunda, Ayah, aku datang. Aku senang! aku bisa melihat wajah orang tuaku yang selama ini hanya bisa ku dengar lantunan sapa merdunya danrasakan sentuhan kasihnya.” Dan ku berteriak memanggil, “Bunda . . .”
bahagiaku karena impianku tercapai.
ku bisa melihat seorang malaikat menantiku dengan sejuta senyuman penuh cinta
dia mendampingi, membimbing dengan penuh kesabaran
di luar ku bisa tegar, kuat, memimpin dalam perjalanan karyaku
namun saat aku pulang ke rumah,
ku selalu ingin menjadi seorang anak yang selalu dekat dengannya karena ia, malaikatku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H