Mohon tunggu...
Agoes Ibrahim
Agoes Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Asuransi

independents, cool, low profile...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melo di Hati

1 Desember 2011   06:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kilatan cahaya menyala di ujung senja

rindang gemerlap di atas warna warni pelangi

buaian indahnya dibawa rayu senda alam

mega gelisah diantara sinaran hari dan terang kegelapan

musnahkah waktu ketika sunyi hanya berlari

mengejar yang tak berarah, meraih yang tak pasti

mengibarkan asa di ujung tiang gelora

menepis desah gairah khalayan semu

tubuh yang dingin masih belum membeku kaku

tetap melangkah mengukir jejak meski tak beralas kaki

kerikil yang membuat rintih menusuk setajam kuku

tak berdarah bukannya berarti tak luka

selaraskan antara jiwa dan hati

keinginan wajar tak selamanya terjadi

memandang dengan memori menyapa dengan puisi

sebisanya tetap mencinta sejati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun