Mohon tunggu...
Sang Kuriang
Sang Kuriang Mohon Tunggu... profesional -

Ayo bisa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aremania Oh Aremania

30 Maret 2012   08:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali dalam sejarah perjalanan Singo Edan, derby Kota malang hanya dihadiri segelintir penonton. Kalau pun ada yang memakai jersey Arema, itu hanya segelintir dan tidak sampai seperempat kapasitas Stadion Gajayana.Ini derby dengan rekor jumlah penonton terburuk sepanjang sejarah.
Mengapa demikian? Antusias Aremania melihat Arema IPL sudah turun drastis. Itu sudah jelas. Harus diakui Arema IPL kini menanggung akibat dari buruknya kondisi manajemen di awal kompetisi lalu. Faktor yang sangat berpengaruh adalah eksodusnya pemain lama ke Arema Indonesia Super League (ISL).
Daya tawar Arema IPL benar-benar nyaris habis bersama hilangnya Kurnia Meiga dkk. Jumlah rataan penonton sangat memprihatinkan dan terus menurun belakangan ini. Pertandingan derby menghadapi Persema sudah cukupbisa dijadikan parameter sejauh mana selera Aremania mendukung Arema IPL.
Menurut saya, ini tugas yang jauh lebih berat bagi Arema FC jika dibanding mencari pemain atau memenangkan sebuah pertandingan. Tak bisa dibantah lagi, Aremania adalah segalanya bagi tim yang berdiri pada 1987. Sebenarnyaada berbagai upaya untuk menarik mereka lagi.
Manajemen sudah menggelar sarasehan dengan Aremania di kantor Arema Jln Jakarta 48 beberapa waktu lalu. Ini sudah jelas menjadi langkah pendekatan manajemen ke supporter yang pernah ditahbiskan sebagai yang terbaik di tanah air itu. Langkah ini positif walau sambutannya tak begitu luar biasa.
Manajemen melalui panitia pelaksana (panpel) pertandingan juga telah melakukan strategi, termasuk memberikan diskon 50% harga tiket masuk dan menyediakan door prize. Tapinyatanya Aremania tidak bisa diiming-imingi hadiah atau tiket dengan harga rendah. Sebab kini Aremania bukan hanya soal fanatisme, tapi juga pilihan.
Adanya dua Arema yang bertanding di kompetisi IPL dan ISL membuat Aremania mempunyai beberapa pilihan. Ada yang tegas memilih antara IPL dan ISL, namun tak sedikit yang abstain ataumemilih tak melihat langsung Arema dan menunggu Arema bersatu kembali.
Tak pelak, Arema IPL menghadapi dua 'derby' sekarang ini. Derby di kompetisi IPL menghadapi Persema Malang dan 'derby” lain yakni berebut pengaruh dengan Arema ISL. Jika saya memberikan skor, untuk saat ini Arema ISL masih mengungguli Arema IPL dengan skor 1-0.
Kenapa begitu? Arema ISL telah mendapat bargaining kuat dengan menampung kembali pemain lama seperti Kurnia Meiga, Muhammad Ridhuan, Dendi Santoso dan beberapa nama lain. Belum lagi jika tim yang berkandang di Stadion Kanjuruhan ini menggaet Milomir Seslija yang belakangan sering nongol di laga Arema ISL.
Walau belum terlihat pengaruhnya secara signifikan bagi Aremania, namun manuver itu menjadi penalti bagi AremaIPL. Kini Arema IPL tidak lagi bisa hanya berpegangan pada sah atau tidaknya klub secara hukum. Namun kepercayaan supporter jauh lebih penting dan tidak bisa diukur dari ranah hukum.
Hingga sekarang saya sendiri belum tahu formula bagaimana yang paling cocok untuk menarik Aremania kembali ke Stadion Gajayana. Mungkin prestasi diakhir musim bisa memengaruhi walau tidak begitu besar. Pastinya pendekatan juga harus terus dilakukan untuk menunjukkan bahwa Aremania adalah segalanya bagi Arema.
Ini tugas yang luar biasa berat karena sejatinya Arema IPL nyaris tak mempunyai modal berarti untuk merangsang Aremania antri tiket di Gajayana. Butuh sebuah kecerdasan dan tentu saja perjuangan keras untuk mengembalikan Gajayana seperti satu dekade silam.
Manajemen harus paham benar, tekad membangun sebuah tim modern tak akan ada artinya jika kemudian tidak ada supporter di tribun. Aremania adalah aset Arema dan selama mereka tidak ada di tribun saat Arema bertanding, kredibilitas tim pantas dipertanyakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun