Tapi, ada sebagian lain, malah mengaku hanya terus mencari dan kelelahan. Untuk yang terakhir ini, bahkan ada yang kemudian merasa bosan. Lalu merasa semua hampa belaka. Padahal, coba tengok, jejak apa yang telah ditinggalkan. Bisa jadi, di sanalah sebenarnya tugasnya telah dilaksanakan.Â
Membuat usaha yang beberapa kali gagal dan bangkrut, tapi di masa mencoba rupanya telah sempat menggaji karyawan yang bisa menghidupi beberapa orang.Â
Mencoba mengejar passion tapi merasa belum dapat apa-apa. Tapi ternyata, ada karyanya yang diam-diam menginspirasi orang lain di ujung sana. Atau malah, sesepele sering membuat status medsos yang seolah asal.Â
Lalu merasa itu adalah pekerjaan menghabiskan waktu saja. Padahal rupanya, di saat yang sama, ada orang yang membaca. Lalu tanpa sadar, berubah lebih baik hidupnya. Bukankah ini adalah tugas---seolah---remeh yang ternyata punya makna?
Mirip dengan kisah yang tersebut dalam sebuah hadist. Ada seorang pelacur. Ia bertemu dengan seekor anjing yang hampir mati kehausan. Lalu, ia menolong anjing itu dengan memberinya minum.Â
Konon, disebutkan bahwa amalan itu telah membuat pelacur yang tobat itu diampuni semua dosanya dan dimasukkan ke surga. Wallahu'alam. Melihat konteks ini, bisa jadi ada banyak tugas-tugas kecil kehidupan yang---disadari atau tidak---membawa kita pada keselamatan. Atau, bisa jadi kita yang merasa hidup biasa-biasa saja, mungkin membawa misi dan tugas mulia. Entah apa.Â
Tugas kita, bisa jadi harus terus mencari. Bisa dengan berbuat baik. Bisa dengan menjalankan pekerjaan. Bisa dengan lebih banyak menelurkan karya. Dengan begitu, mungkin saja, salah satu tugas mulia kita sudah tertunaikan. Semoga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H