Bisa jadi saya sering menyakiti cuaca panas dan hujan tiba-tiba yang di sana saya kerap tak terima. Tak bawa payung mengutuk hujan. Tak pakai topi lalu merasa kepanasan. Atau, bisa juga pada kenalan dan orang-orang yang tak dikenal. Status dan tulisan yang kadang keluar tanpa pikiran bijak atau tidak untuk disampaikan, bisa jadi menyakiti. Mulut iseng dengan niatan melucu, siapa tahu juga membuat ada yang tak berkenan menerimanya. Ungkapan biasa yang kadang dianggap sindiran pun kadang meluncur dengan sendirinya.
Semua itu adalah sengaja yang merasa tak disengaja. Padahal saya punya kendali atas yang saya lakukan. Itulah mengapa barangkali maaf seharian juga tak cukup. Apalagi hanya dengan status atau tulisan.
Tapi, karena memang modal saya sementara ini memang hanya ucapan maaf, izinkan saya mengirim ungkapan maaf ini. Ke siapa saja. Ke apa pun saja. Semoga maaf kali ini bukan semata formalitas lebaran belaka. Mohon, kalau saya ada salah, sudilah untuk menegur dan mengingatkan…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H