Mohon tunggu...
agoeng widyatmoko
agoeng widyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha pengolah cerita untuk beragam media

Saya adalah pemerhati bangsa dan sekaligus praktikan yang peduli pada perubahan diri dan lingkungan. Untuk hidup, saya menulis banyak hal. Dan kini, saya hidup untuk menulis dan menginspirasi dengan cara-cara yang sederhana, namun mudah dimengerti dan dipraktikkan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Menunda Keinginan Menunda-nunda

14 Juni 2016   07:40 Diperbarui: 14 Juni 2016   08:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat yang tidak biasa bekerja multitasking, jangan coba-coba dobel kerja. Ini akan mengalihkan fokus sehingga pekerjaan jadi tak selesai semua. Lakukan urutan kerja sesuai prioritas, itu akan membuat pekerjaan lebih cepat selesai.

Menunda kebiasaan menunda-nunda.

Ini agak absurd. Tapi memang benar. Coba kalau lagi muncul perasaan ingin menunda sesuatu. Langsung katakan pada diri sendiri untuk menunda keinginan menunda tersebut. Ah… aku ingin menunda, yuk tunda dulu keinginan itu. Alam bawah sadar akan merespons dengan hal yang di luar perkiraan. Tiba-tiba akan muncul keinginan segera meneruskan pekerjaan.

Jangan ladeni pikiran menggoda.

Saat konsentrasi kerja, tubuh biasanya sering memberi respons untuk istirahat. Misalnya tiba-tiba jadi merasa bosan dan ingin berhenti. Atau, kadang muncul keinginan beralih pada kegiatan yang lain. Tahan keinginan itu. Tahaaaannn…. Diam sejenak, tapi jangan pernah turuti keinginan itu. Mungkin gangguan itu akan muncul sesaat. Jika tidak diladeni, ia akan hilang. Mungkin sekitar lima detik sampai sepuluh detik godaan itu sangat kuat. Kalau bisa menahan dan segera balik lagi ke pekerjaan tadi, biasanya tubuh akan merespons bahwa pekerjaan itu adalah suatu hal yang sangat penting untuk selesai. Otomatis kita akan teralihkan dari godaan itu.

Matikan sosmed dan internet.

Ini adalah godaan syetan yang terkutuk di era modern. Facebook, Whatsapp, Google, itu memang memudahkan. Tapi di sisi lain selalu menggoda untuk membuat kita teralih dari usaha menyelesaikan pekerjaan. Jadi kalau mau full konsentrasi, hindari atau matikan sementara semua itu. Beri jadwal waktu tersendiri kalau memang mau berhubungan dengan aneka perangkat teknologi sosial itu.

Saya sudah mulai menunda keinginan menunda-nunda. Termasuk, tak ingin menunda mudik selamat. Kalau ingin sampai kampung dengan selamat, ya jangan menunda pakai helm yang bermotor, tidak menunda pakai perangkat keselamatan yang bermobil. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun