Mohon tunggu...
agniya ridha
agniya ridha Mohon Tunggu... Mahasiswa -

haii

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komposter Organik dan Biopori sebagai Solusi Limbah Sampah Rumah Tangga di Desa Bakalan

25 Agustus 2018   01:01 Diperbarui: 25 Agustus 2018   01:42 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN dan Bu Ariany sebagai Dosen Pembimbing Lapangan foto bersama dengan alat komposter dan biopori

Batang, Bakalan -- Rabu (8/8) Tim KKN Undip dalam melakukan pengabdiannya berhasil memperkenalkan teknologi tepat guna dalam mengatasi permasalahan limbah sampah yang tidak dikelola dengan baik. Warga Desa Bakalan dalam mengatasi sampah yang ada masih sering membuang dan membakar di halaman rumah. 

Hal tersebut dapat menimbulkan banyak masalah, seperti halnya banjir, sarang penyakit, dan polusi udara. Maka dari itu, Tim KKN Undip berinisiatif untuk memberikan solusi dengan memperkenalkan teknologi tepat guna, yaitu alat komposter dan sistem biopori yang nantinya dapat digunakan dan dapat bermanfaat oleh masyarakat Desa Bakalan.

Pemaparan Cara Kerja Alat Komposter dan Biopori
Pemaparan Cara Kerja Alat Komposter dan Biopori
Pada hal ini, alat komposter dan biopori bermanfaat untuk mengurangi sampah organik dalam skala rumah tangga. Alat komposter ini bekerja dengan cara merubah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos dengan bantuan bakteri pengurai. Alat Komposter ini menerapkan teknik pengomposan aerobik dan dapat menghasilkan 2 jenis pupuk yaitu pupuk cair dan pupuk kompos dalam waktu 3-4 minggu. Sedangkan, untuk biopori sendiri bermanfaat sebagai 
antusiasme warga terhadap alat komposter
antusiasme warga terhadap alat komposter
resapan air yang bisa meningkatkan kuantitas air dalam tanah. Hal ini sesuai dengan kondisi Desa Bakalan yang memiliki kondisi tanah yang gersang dan daya serap air buruk. Dengan adanya biopori ini dapat memperluas daya serap air dan memicu fauna tanah untuk mendegradasi sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori. Aktivitas fauna tanah ini menciptakan pori-pori tanah yang dapat mengikat air dan menyuburkan tanah. Selain itu, biopori ini dapat menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan warga dalam skala rumah tangga.

Dengan dikenalkannya teknologi tepat guna tersebut, masyarakat Desa Bakalan sangat antusias dan menyambut baik program pengabdian tim KKN Undip. Hal itu terlihat pada saat pemberia

Praktek langsung penanaman biopori
Praktek langsung penanaman biopori
n materi dari tim KKN, banyak masyarakat Desa Bakalan yang aktif bertanya. Setelah pemberian materi juga dilanjutkan tentang praktek bagaimana kerja dari alat komposter dan penanaman biopori di lahan warga. Harapannya setelah tim KKN Undip memperkenalkan teknologi tepat guna tersebut, masyarakat Desa Bakalan selanjutnya dapat mengolah sampah-sampah organik menjadi pupuk sehingga Desa Bakalan bersih dari sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun