Mohon tunggu...
Agnis Dwi Safitri
Agnis Dwi Safitri Mohon Tunggu... -

Balinesia girl📍

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lilin Harapan

29 April 2018   22:15 Diperbarui: 29 April 2018   22:18 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata:
"Aku adalah Damai
Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!!"

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata:
"Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalkanku,
Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."

Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara:

"Aku adalah Cinta.
Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, embenci keluarganya."

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga...

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:

"Ekh apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!"

Lalu ia menangis tersedu-sedu..

Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:

"Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya:

Akulah

HARAPAN

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-Nya!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun