b. Posisi Objek
Lengah bawah dan humerus sejajar dengan IR. Beri penyangga di bawah pergelangan tangan dan lengan bawah. Luruskan siku pasien agar epicondylus humerus dan permukaan anterior elbow joint sejajar dengan kaset.
c. Faktor Teknis
Pada pemeriksaan AP elbow joint, diperlukan kaset berukuran 24x30 cm, dengan SID (Source Image Distance) 102 cm, dan menggunakan tegangan dalam rentang 65-75 kV. Di pemeriksaan elbow joint kita tidak memakai grid karena elbow joint sendiri bukan termasuk bagian tubuh yang mempunyai ketebalan yang tinggi dan juga mempunyai densitas yang rendah juga.
d. Posisi Tube
Hal pertama yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah sejajarkan lengan pasien, arahkan CP (center point) ke bagian tengah-tengah sendi elbow yang mana 2 cm ke tengah dari garis antara epicondyles.
e. Indikasi Klinis
Pemosisian ini diperlukan disaat Elbow Joint pasien mengalami fraktur dan dislokasi siku terutama pada prosesus coronoid, atau bisa juga karena adanya proses patologis tertentu seperti osteoporosis dan arthritis. Dimana osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang, memburuknya mikroarsitektur tulang, dan kerapuhan pada tulang (Mora-Raimundo, 2021) dan arthritis adalah penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan proliferasi jaringan sinovial yang tidak terkendali (Rindfleisch, 2005).
f. Hasil Citra
Citra yang dihasilkan sebaiknya memiliki kontras yang baik dan tidak terdapat blur maupun artefak, oleh karena itu sebelum pemosisian pasien diharapkan untuk melepaskan benda logam yang terpasang di tubuh pasien yang mau kita foto. Hasil citra pada pemeriksaan AP elbow joint ini sebaiknya meliputi dari humerus dan dari radial tuberkel (tulang radius dan ulna). Selain itu terlihat jelas juga bagian-bagian dari elbow joint itu sendiri seperti lateral epicondyle, capitulum, radial head, medial epicondyle, olecranon process, trochlea, dan coronoid tuberculum.