Mohon tunggu...
Agnia Mumtaza
Agnia Mumtaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Be yourself:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis peristiwa G30S/PKI berdasarkan Peran Sosiologi Komunikasi

14 Juli 2024   00:37 Diperbarui: 14 Juli 2024   02:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sejarah di Indonesia sangat berarti bagi seluruh masyarakatnya, Namun Demikian banyak sekali yang berkorban bahkan merelakan dirinya untuk menumpahkan darah demi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya 17 Agustus 1945 masih saja banyak perselisihan bahkan dengan masyarakat Indonesia itu sendiri. Apakah kalian pernah mendengar peristiwa yang disebut Gerakan 30 September yang dilakukan dengan partai komunis pada tahun 1965. Peristiwa itu biasanya dikenal dengan G30S/PKI.

Sejarah G30S/PKI

  Kejadian ini bertepatan tentunya pada tanggal 30 September 1965 dan kejamnya para komunis melakukan kejahatan ini pada pergantian malam hari sampai dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Tragedi ini melibatkan pasukan Cakrabirawa dan juga Partai Komunis. 

   Gerakan ini di ketua oleh Dipa Aidit atau yang di sebut sebagai ketua Partai Komunis Indonesia, gerakan ini juga memiliki niat agar seluruh rakyat Indonesia mendukung Partai Komunis dengan hasutan dan iming iming bahwa bersama PKI Indonesia akan makmur, maju, dan sentosa dibawah kendalinya.

   Gerakan ini awalnya hanya di Jakarta tapi ternyata di Yogyakarta juga. Niat mereka untuk memulai pergerakan ini adalah menjemput dan menculik para Perwira Tinggi dan Dewan Jendral ke Lubang Buaya dengan mengatas namakan Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno yang beralasan di panggil untuk berhadap kepada Ir.Soekarno di Istana Negara. Akan tetapi, akhirnya Jenderal yang dibunuh  PKI antara lain Jenderal Karel Sasuit Tububun dan Jenderal Ahmad Yani.

 Para jenderal dan perwira senior yang tersisa yang tidak terbunuh perlahan-lahan meninggal  karena luka yang diderita selama penyiksaan  di Lubang Buaya,

  • 1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani yang meninggal dunia di rumahnya, Jakarta Pusat. Sekarang rumahnya sudah menjadi Museum yang diberi nama Sasmita Loka Ahmad Yani.
  • 2. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
  • 3. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  • 4. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  • 5. Mayor Jenderal Siswondo Parman
  • 6. Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun yang meninggal dunia di rumahnya
  • 7. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
  • 8. Kolonel Katamso Darmokusumo adalah korban dari tragedi G30S/PKI di Yogyakarta
  • 9. Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto korban meninggal dari peristiwa G30S/PKI di Yogyakarta
  • 10. Ade Irma Suryani Nasution yaitu Putri Abdul Haris Nasution yang juga meninggal di kejadian G40S/PKI
  • 11. Kapten Lettu Czi Pierre Andreas Tendean yang meninggal di rumah Jenderal Abdul Haris Nasution.

            Meninggalnya Kapten Lettu Czi Pierre Andreas Tendean atau ajudan Jendral A. H. Nasution dikarenakan para pasukan Cakrabirawa serta Partai Komunis mengira bahwa dia adalah Jendral A. H. Nasution yang mengakibatkan Kapten Lettu Czi Pierre Andreas di tangkap serta tidak menyebutkan keberadaan Jendral A. H. Nasution yang sebenernya. Sangat di sedihkan putri dari Jendral A. H. Nasution yang bernama Ade Irma Suryani Nasution tertembak di kediamannya saat kejadian berlangsung, sempat dilarikan ke rumah sakit namun beberapa hari kemudian ia wafat pada tanggal 6 Oktober 1965, dan Ade Irma Suryani Naution menjadi pahlawan melawan kekerasan dan penindasan.

Pinterest
Pinterest

            Lalu kemana perginya Jendral A. H. Nasution?

          Rumah A. H Nasution diserang, dan putrinya terbunuh, tetapi dia berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok dan bersembunyi di kediaman duta besar Irak. Karena A. H. Nasution dapat melarikan diri artinya, A.H. Nasution adalah satu-satunya pahlawan revolusi yang selamat dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang dikenal dengan G30S PKI. Nasution adalah perwira senior di Garda Nasional Angkatan Darat (TNI AD) dan berada dalam daftar penculikan pada saat kejadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun