Sedangkan kondisi kompetensi peserta didiknya yaitu banyak yang masih belum bisa atau belum lancar membaca. Setiap mahasiswa mendampingi satu kelas dengan jumlah peserta didik yang berbeda-beda, sebagai contoh di kelas 1 berisi 29 peserta didik dimana terdapat kurang dari 10 peserta didik mampu membaca, sebagian besarnya belum lancar dan sebagiannya lagi belum mengenal huruf.
Mahasiswa mengenalkan sistem belajar “Saling Kasih”, yaitu kegiatan tambahan diluar jam belajar dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca. Kegiatan saling kasih dilakukan mirip dengan sistem tutor sebaya, dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 2-3 anak, pada masing-masing kelompok terdapat peserta didik yang sudah pandai membaca dan berhitung, kemudian diberikan buku belajar membaca yang bergambar dan kartu huruf.
Selanjutnya diarahkan untuk mendampingi proses literasi dan numerasi teman sebayanya dan bermain game yang diarahkan oleh mahasiswa langsung, untuk menghindari kebosanan saat kegiatan saling kasih berlangsung, mahasiswa mengajak peserta didik untuk bernyanyi sebentar dan melanjutkan kegiatan saling kasih, di kelas tinggi (kelas 3, kelas 4, kelas 6) saling kasih mengoptimalkan penggunaan pojok literasi, didalam pojok literasi terdapat banyak buku cerita bergambar yang menarik didapat dari donasi yang kami programkan sebelumnya, mereka akan membaca masing-masing satu buku dan jika sudah selesai akan saling menceritakan isi dari buku tersebut.
Kegiatan ini terbukti cukup efektif dalam meningkatkan minat membaca dan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik, dilihat dari meningkatnya jumlah peserta didik yang bisa membaca dan banyaknya peserta didik yang bahkan berebut buku di pojok literasi. Kegiatan ini tentunya dapat diterapkan langsung oleh guru di SDN III Kedungdawa karena mudah untuk dijalankan dan menyenangkan bagi peserta didiknya.Pihak sekolah merasa sangat terbantu dengan hadirnya mahasiswa dari program kampus mengajar, banyak perubahan positif yang dirasakan, baik dari segi kultur belajar, ketertiban dan kesantunan peserta didik dan penambahan fasilitas di sekolah.
Agni Almas Faza
Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI