Selain itu, faktor internet juga dapat menghambat proses interaksi pada aplikasi Zoom. Setiap orang memiliki koneksi jaringan internet yang berbeda dan tidak semua koneksi internet berfungsi dengan baik. Saat koneksi internet terputus, orang yang menghadiri rapat secara online seringkali tidak dapat mengikuti. Audio dan video yang tidak jelas atau tidak terdengar dapat menyebabkan konsentrasi terpecah sehingga interaksi terhambat dan tidak dapat berjalan secara lancar.
Kasus peretasan pada aplikasi Zoom juga sudah cukup banyak kita dengar selama ini. Peretasan aplikasi Zoom ini biasa Zoom bombing. Istilah tersebut mengacu pada penangguhan dan pembajakan rapat Zoom tanpa diminta untuk membagikan konten cabul dan rasis. Peretasan tersebut tentunya sangat menggangu partisipan lainnya.
Terjadinya wabah Covid-19 di seluruh dunia membawa dampak perubahan bagi seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali pada aspek komunikasi. Pembatasan jarak atau social distancing membuat proses interaksi menjadi terhambat. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi memudahkan manusia untuk melakukan interaksi satu sama lain, salah satu contoh penerapannya adalah aplikasi Zoom.
Zoom memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat memudahkan manusia untuk melakukan interaksi satu sama lain tanpa harus bertemu secara langsung. Kasus peretasan serta kebocoran data yang sering terjadi membuat aplikasi Zoom masih dipertanyakan tingkat keamanannya hingga sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI