Mohon tunggu...
agn
agn Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mencari pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengerjakan Tugas, Kerja Kelompok, dan Review Materi di Luar Ruangan oleh Mahasiswa/I Mempengaruhi Efektivitas Belajar

13 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 13 Oktober 2024   22:46 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi dan bertambahnya waktu serta perubahan zaman, banyak tren yang muncul di kalangan masyarakat. 

Salah satu tren khususnya di kalangan mahasiswa adalah tren mengerjakan tugas, kerja kelompok, dan belajar di tempat umum seperti cafe, warmindo, ataupun tempat terbuka lainnya yang memiliki jam operasional 24 jam. 

Suatu tren mengerjakan tugas atau belajar di cafe telah menjadi fenomena yang cukup umum di kalangan mahasiswa saat ini. 

Hal tersebut sering dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa dengan didasarkan oleh berbagai alasan dan pastinya mempengaruhi efektivitas dalam belajar dari masing-masing individu. 

Tren ini muncul akibat kebijakan yang membuat mahasiswa tidak bisa leluasa dalam mengakses dan menggunakan suatu tempat seperti perpustakaan untuk menjadi tempat mengerjakan tugas, belajar, ataupun kerja kelompok. 

Salah satu dari kebijakan yang ditetapkan adalah perpustakaan tidak dibuka selama 24 jam atau bisa dikatakan jam operasional yang terbatas. 

Keterbatasan waktu tersebut membuat mahasiswa harus mencari alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Alternatif yang digunakan di kalangan mahasiswa adalah mencari tempat lain yang memiliki banyak keuntungan. Kebanyakan dari tempat-tempat itu adalah cafe, warmindo, burjo, dan lain-lainnya. 

Mereka juga memilih tempat-tempat tersebut dengan memperhatikan beberapa hal, seperti makanan dan minuman yang dijual dengan harga terjangkau, memiliki fasilitas yang mendukung seperti wifi atau stopkontak, ramai dan tidaknya pengunjung pada tempat tersebut. 

Alasan lain selain kebijakan pembatasan jam operasional perpustakaan baik perpustakaan umum, perpustakaan universitas, ataupun perpustakaan fakultas, juga mendukung tren tersebut. Alasan lain seperti atmosfer yang ada berbeda, fasilitas lengkap, fleksibilitas waktu, menghindari distraksi di rumah ataupun di indekos, dan lingkungan sosial sekitar. 

Suasana atau atmosfer yang menyenangkan seringkali ditawarkan pada tempat-tempat seperti cafe. 

Suasana yang lebih santai dan menyenangkan dibandingkan perpustakaan atau asrama. Latar belakang musik, tempat yang cozy, dan desain interior yang menarik, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan baik. 

Fleksibilitas waktu dimana tempat tersebut cenderung memiliki jam operasional yang tak terbatas, memungkinkan mahasiswa untuk dapat belajar kapan pun sesuai dengan jadwal mereka. 

Fasilitas yang lengkap seperti wifi gratis, colokan listrik, dan tempat duduk yang nyaman untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar ataupun mengerjakan tugas. 

Lingkungan sosial sekitar memungkinkan siswa berinteraksi dengan orang lain, termasuk teman dan orang asing sehingga memberikan motivasi dan inspirasi ekstra. 

Suasana rumah atau indekos yang terlalu santai dan gangguan lainnya dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi saat belajar, sedangkan tempat seperti cafe menyediakan lingkungan yang meningkatkan konsentrasi tergantung pada ramainya pengunjung. 

Beberapa penjelasan faktor atau alasan yang mendorong munculnya tren ini, pastinya disertai dengan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Tren tersebut juga mempengaruhi efektivitas dalam belajar dari masing-masing individu. 

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif, menurut KBBI adalah keadaan pengaruh, keefektifan, dan kemanjuran. Efektivitas itu sendiri memiliki definisi berupa suatu ukuran sejauh mana tindakan, metode, cara, ataupun proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan. 

Secara sederhana, efektivitas adalah suatu capaian hasil yang diinginkan. Contohnya efektivitas dalam pendidikan adalah menyelesaikan tugas dengan nilai baik dan mempunyai pemahaman materi yang baik. 

Dampak positif yang diberikan antara lain peningkatan produktivitas dimana suasana baru dan berbeda merangsang rasa semangat dalam belajar, perluas jaringan atau relasi dimana berinteraksi dengan orang lain memberikan peluang untuk berkolaborasi dan mempelajari informasi-informasi baru, peningkatan kreativitas dimana lingkungan yang santai dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif. 

Dampak negatif yang diberikan antara lain adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membeli minuman dan makanan secara rutin di cafe ataupun tempat lain, lingkungan yang mengganggu seperti kebisingan, obrolan orang, dan musik yang terlalu keras dapat memengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi sebab ada beberapa caf atau warmindo yang sepi dan ada juga yang ramai, kurangnya privasi sebab orang lain mungkin dapat melihat informasi pribadi, selain itu dampak negatifnya adalah kecanduan untuk terus mengunjugi caf karena terlalu banyak belajar di cafe dapat menyulitkan belajar di tempat lain. 

Bagi mahasiswa yang ingin merasakan suasana belajar berbeda, belajar di luar bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, sangat penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masing-masing. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun