Mohon tunggu...
Agnes Trikasyta
Agnes Trikasyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas HKBP NOMENSEN Pematang Siantar

Hobi membaca dan menari

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gimana Ya Kehidupan Anak Desa?

1 Agustus 2023   23:30 Diperbarui: 1 Agustus 2023   23:37 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hai sobat semuanya. Jangan lupa bersyukur ya hari ini.

KEHIDUPAN ANAK DESA

       Kehidupan anak desa seringkali berbeda dengan anak-anak yang tinggal di perkotaan. mereka hidup di pedesaan memiliki ciri khasnya sendiri.

anak-anak di pedesaan sering memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan alam, bermain di sawah,dan menjalin hubungan yang erat dengan tetangga dan keluarga yang harmonis.

Pendidikan di desa tidak komperhensif di kota, tetapi mereka tidak putus asa dan selalu belajar dari pengalaman sehari-hari dan mencerminkan budaya lokal mereka seperti: bertani, merawat anak,dan mempunyai kreatif kerajinan tangan dari hasil hidup mereka.

Di desa cenderung lebih akrab sehingga sering memiliki hubungan yang dekat dengan sekitarnya. Di kehidupan pedesaan tidak lupa dengan nilai-nilai tradisi seperti adat istiadat yang akan diwariskan dari kegenerasi sebelumnya.

Banyak anak desa yang tumbuh menjadi orang dewasa yang tangguh, berempati dan memiliki banyak pengalaman tentang alam dan lingkungan nya .

Kita sebagai keluarga yang sederhana yang tinggal di pedesaan, ingatlah sebuah nasehat yang diberikan kedua orang tua kita. Dimanapun kita berada ingatlah tempat kamu di besarkan dan menjadi anak yang selalu ingat orangtua.

Saya sebagai orang penulis dapat merasakan bagaimana kehidupan di desa itu.

Singkat cerita saya ingin ceritakan dengan pengalaman pribadi saya.

Saya mempunyai keluarga yang sederhana dan harmonis yang tinggal di desa. Di desa ,kami banyak dikenal orang. Karena kami orang sederhana yang tidak pernah malu dan gengsi untuk mencari sesuap nasi dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kami. Dibalik kerja keras kami tidak pernah mengkhianati hasil.

Orang tua ku selalu memberikan arahan hidup untuk tujuan yang akan di capai kepada anak-anak nya. Kami anak-anaknya pernah ngeluh karena perkara makanan, dimana makanan tersebut selalu dikonsumsi seperti daun singkong,nasi jagung,dan ikan asin.

Makanlah apa yang ada selalu disyukuri yang setiap saat dalam ucapan dari orangtuaku. Kami anak-anaknya selalu bangga dengan kerja keras mereka, hingga dapat menyekolahkan kami semua anaknya.

Dibalik semuanya itu ada aja yang tidak suka dengan keluarga kami. Bahkan ditelinga kami sendiri sudah mendengar ucapan yang tidak layak di ucap.

Kesedihan,tetap sabar,rendah hati dan selalu andalkan Tuhan itulah yang kami perbuat supaya hubungan keluarga kami tetap harmonis.

Sampai saat ini kami tidak lupa dimana kami dibesarkan dengan banyak pengalaman hidup yang kami jalankan.

Semoga yang membaca dari luar dan didalam dapat memotivasi kalian untuk hidup yang selalu andalkan Tuhan dimana pun kalian berada.

Rendahkan hatimu dan ingat semua jasa orang tua kita sendiri.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun