Mohon tunggu...
Agnestia Suci Prabandari
Agnestia Suci Prabandari Mohon Tunggu... Administrasi - Sebuah titik kecil dalam nadimu

Agnes - 24 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Mereka

20 Maret 2015   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:21 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saraswati menari mengitari puteri-puteri ayu kala memeluk tiang-tiang agung

Pangeran- pangeran keraton katanya bukan hanya pengeran keraton yangbergadang menopang tiangnya

Lalu pak tua-pak tua dan kakek buyut bongkok dengan kaki telanjang menanam harta karun dalam badan yang diinjak

Para datuk moyang adem ayem meringkuk dalam hangatnya istana di baui melati semerbak berabad-abad

Air jatuh saja mengalir sampai laut pula benih yang dijahit menghijau sepenuh mata

Mana yang tak mengangkat kepala dan bertasbih di bibirnya ?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun