Mohon tunggu...
Agnes Sohilait
Agnes Sohilait Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca buku, mendengar musik, menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Apoteker di Dunia Farmasi

29 Juli 2022   12:07 Diperbarui: 29 Juli 2022   12:12 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peran Apoteker Bukan hanya sekedar menjual obat Berdasarkan PP No. 51 tahun 2009, Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. 

Sedangkan, Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. 

Posisi apoteker menjadi sangat fungsional karena ditetapkannya suatu aturan yang menyebutkan jika di setiap puskesmas harus terdapat minimal seorang apoteker dan di setiap apotek diwajibkan terdapat apoteker yang berada ditempat pada jam operasional yang telah ditentukan.

Peranan apoteker di masyarakat tidak terlalu dikenal sebagai tenaga kesehatan pada bidang kefarmasian. Apoteker hanya dikenal sebagai penjual obat yang disebut tukang obat oleh kalangan masyarakat awam.

 Sesungguhnya apoteker memiliki banyak peranan penting (WHO), untuk menggambarkan peran seorang apoteker dalam pelayanan kesehatan yang seiring waktu bertambah menjadi 9 stars farmasi yaitu Care-Giver, Decision-Maker, Communicator, Manager, Leader, Life-Long Learner, Teacher, Research dan Entrepreneur. Yang manaNine Stars Of Pharmacistmenutut World Health Organization (WHO),diantaranya :

 1 .Care-Giver: Seorang Farmasi/apoteker merupakan professional kesehatan member pelayanan kefarmasian kepada pasien, berinteraksi secara langsung, meliputi pelayanan klinik, analitik, tehnik, sesuai dengan peraturan yang berlaku (PP No 51 tahun 2009), misalnya peracikan obat, member konseling, pelayanan informasi obat (PIO), konsultasi, Monitoring Efek Samping Obat (MESO), visite, dan lain sebagainya. 

2. Decision-Maker :Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang yang mampu menetapkan atau menentukan keputusan terkait pekerjaan kefarmasian, misalnya memutuskan dispensing, penggantian jenis sediaan, penyesuaian dosis, yang bertujuan agar pengobatan lebih aman, efektif dan rasional. 

3. Communicator : Seorang farmasi/apoteker harus mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik dan menjadi komunikator yang baik, sehingga pelayanan kefarmasian dan interaksi antara tenaga kesehatan dengan pasien serta masyarakat berjalan dengan baik, misalnya konseling dan konsultasi obat kepada pasien, Pelayanan Informasi Obat (PIO), melakukan visi tekebangsal/ruang perawatan pasien serta mampu menjadi narasumber, pengajar dibidang pendidikan. 

4. Manager : Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang pengelola atau manager dalam berbagai aspek kefarmasian, sehingga kemampuan ini harus ditunjang kemampuan manajemen yang baik, contohnya mampu menjadi pengelola obat (seperti Pedagang Besar Farmasi/PBF), kepala Instalasi Rumah Sakit.seorang manager Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, dan lain lain. 

5. Leader :Seorang farmasi/apoteker harus mampu menjadi pemimpin, yang mempunyai visi dan misiserta tujuan yang jelas dalam memajukan perusahaan/institusi/lembaga, farmasi atau apoteker mampu memastikan terapi berjalan dengan aman, efektif dan rasional, missalnya sebagai direktur industry farmasi (GM), direktur marketing, dan sebagainya. 

6. Life-Long Learner : Seorang farmasi/apoteker harus memiliki semangat belajar sepanjang waktu, karna informasi/ilmu kesehatan
terutama farmasi (obat, penyakit dan terapi) terus berkembang dengan pesat, sehingga kita perlumengupdate ilmu pengetahuan serta kemampuan agar nantinya kita tidak tertinggal dengan bidang ilmu yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun