Mohon tunggu...
Agnessia Nurshinta Dewi
Agnessia Nurshinta Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertamina

Tertarik dengan bidang penulisan

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film The Big 4, Kolaborasi Polisi dan Pembunuh Bayaran

23 Januari 2024   17:22 Diperbarui: 23 Januari 2024   17:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data Film

Judul: The Big 4

Sutradara: Timo Tjahjanto

Produser: Netfix dan Frontier Pictures

Durasi: 2 Jam 21 Menit

Tahun: 2022

Tautan Film: https://www.netflix.com/id/ 

Film The Big 4 berhasil mengharumkan nama industri perfilman Indonesia melalui kedudukannya sebagai peringkat pertama film yang paling banyak ditonton di Netflix secara global. Laporan dari situs Fix Patrol menyatakan bahwa pada tahun Desember 2022, The Big 4 berhasil meraih penonton sebanyak 2.272 di 75 negara. 

Film yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto ini menceritakan kerja sama apik antara polisi dan pensiunan pembunuh bayaran. Kisah menegangkan dimulai ketika Dina yang dibintangi oleh Putri Marino ---seorang polisi dengan prinsip yang kuat--- mulai menyelidiki kematian ayahnya yang dibunuh dengan misterius. Keinginan Dina untuk mengungkap misteri kematian ayahnya, membawa Dina bermuara ke pulau Bersi, tempat pensiunan pembunuh bayaran berada. 

Namun ketika tiba disana, Dina justru mendapati fakta bahwa ayahnya, Petrus (dibintangi oleh Budi Ros), ternyata merupakan pimpinan kelompok pembunuh bayaran. 

Sayangnya, keberadaan Dina di Pulau Bersi terendus oleh musuh lama Petrus yang penuh dendam. Musuh tersebut mengintai Dina dan empat pensiunan pembunuh bayaran yang merupakan anak angkat Petrus. Keempat pembunuh bayaran tersebut dikenal dengan sebutan The Big 4, kelompok pembunuh bayaran misterius yang dipimpin oleh Topan (Abimana Aryasatya), Jenggo (Arie Kriting), Alpha (Lutesha), dan Pelor (Kristo). 

Untuk keluar dari situasi sulit, Dina dan anggota The Big 4 bekerja sama dalam perhelatan sengit. Misi kerja sama tersebut dihiasi oleh pertarungan menegangkan yang dilumuri oleh gurauan dari anggota The Big 4. 

Sebelum terciptanya kerjasama hebat antara polisi teladan dan mantan pembunuh bayaran, Dina mengalami konflik batin dengan The Big 4 yang merupakan anak angkat ayahnya. Kekecewaan, amarah, serta ketidakpercayaan Dina membuat para personil The Big 4 harus berusaha memastikan bahwa Dina berada di kubu mereka. Perhelatan batin ini terlihat saat serangan pertama di salah satu hutan Pulau Bersi. 

Serangan tersebut diluncurkan oleh kelompok yang dipimpin Antonio Sandoval yang diperankan oleh Marthino Lio. Selain berhasil membuat Dina, Topan, Jenggo, dan Pelor bekerja sama untuk menyelamatkan diri, penyerangan tersebut juga mengungkap fakta bahwa Antonio juga merupakan anak angkat pertama Petrus yang membunuh Petrus saat hari pelantikan Dina sebagai polisi. 

Fakta pembunuhan keji yang dilakukan Antonio kepada Petrus akhirnya membawa Dina, Topan, Jenggo, dan Pelor mencari keberadaan Alpha untuk bersatu padu melawan serangan Antonio. Namun sayangnya, Antonio kembali menyerang Dina dan The BIg 4 di desa tempat Alpha berada. Naasnya dalam serangan tersebut Pelor tertangkap dan di sandra oleh Antonio di tempat Petrus mengangkat Antonio, Topan, Alpha, Jenggo, dan Pelor menjadi anaknya.. 

Bak saudara kandung yang memiliki ikatan batin yang kuat, Dina, Topan, Jenggo, dan Alpha bertekad menyelamatkan Pelor yang ditahan oleh Antonio. Dalam perencanaan serangan balik terhadap Antonio, Dina dan para personel The Big 4 mencoba saling memahami satu sama lain dan mempersiapkan senjata-senjata yang dibutuhkan untuk menyerang Antonio. Mereka mulai memandang satu sama lain sebagai saudara yang penuh amarah karena kematian ayahnya, meskipun Dina dan anggota The Big 4 tidak memiliki ikatan darah. 

Para penonton sangat dimanjakan dengan aksi penyerangan balik yang dilakukan Dina dan The Big 4 terhadap Antonio. Penyerangan dilakukan dengan kiriman mobil kosong berisi bom bernama 'Kentut Lucifer 3000' ke lokasi penyanderaan. Serangan ini berhasil memporak porandakan bagian depan gedung tempat Pelor ditahan. Kemudian Jenggo sebagai seorang sniper menyerang musuh dari jarak jauh yang menghalangi kedatangan Dina, Topan, dan Alpha. Visual dan musik dramatis dari adegan ini membingkai semangat dan ambisi para tokoh. 

Kemudian pertarungan penyelamatan Pelor berlanjut dengan tegang. Topan bertarung dengan Antonio dengan penuh dendam antara satu sama lain. Sedangkan Dina bertarung mati-matian dengan salah satu anak buah Antonio di ruangan terkunci. Kemudian Alpha dan Jenggo berkolaborasi melawan Alo (Michelle Tahalea), anak buah Antonio dengan senjata besar nan ganasnya. 

Film diakhiri dengan kematian Antonio dan seluruh anak buahnya. Meskipun pertarungan berujung lega, The Big 4 pada akhirnya memborgol Dina sendirian karena status mereka yang berbeda sebagai seorang polisi dan pembunuh bayaran. Film ini seolah-olah menampilkan akhir cerita yang bahagia, namun ternyata pada menit terakhir, terungkap bahwa Antonio bukan lah pemimpin sungguhan dalam penyerangan The Big 4. 

Pertemuan antara Lady Zero (pemimpin asli penyerangan The Big 4) dengan Hassan (kepala polisi sekaligus sahabat Petrus yang juga menjadi sosok ayah bagi Dina) menjadi indikasi adanya pengkhianatan dan misteri yang belum terungkap. Film ini layak menyandang predikat sebagai film yang paling banyak ditonton di Netflix. Ada banyak nilai yang dapat diambil dari kerja sama antar Dina dan para anggota The Big 4 yang memiliki nilai berbeda. Film dengan genre action ini sangat menyenangkan untuk dinikmati karena renyahnya baluran komedi di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun