Mohon tunggu...
Agnes Sapta Hukkelhoven
Agnes Sapta Hukkelhoven Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Sosial, Guru SMKS Bhakti Luhur, Orthopaedagog

Fulgevit in Conspectum Dei et Gentium

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Malu Maak.....

22 Desember 2021   12:39 Diperbarui: 22 Desember 2021   13:04 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Rony, ayo bangun...!!!." Teriak Emak di depan kamar Rony.  "Ah, malas mak ", gerutu Rony sambil menarik selimutnya  dan dia tidur lagi. Libur dua hari adalah hal yang paling menyenangkan,   bangun siang, bermalas -- malasan dan tidak perlu susah -- susah mengerjakan tugas ataupun PR. Tiba -- tiba Emak masuk dan menarik selimut Rony yang sedang asyik menikmati tidurnya. "Hei, Rony sekarang waktunya bangun, mandi dan pergi ke sekolah. Itu si Tiara sudah menunggu di depan," kata Emak. Mendengar nama Tiara disebut sontak Rony bergegas bangun dan lari menuju kamar mandi. " Tiara, maaf ya aku telat bangun " kata Rony di depan rumah dan langsung naik di boncengan sepeda Tiara. Tiara hanya tersenyum dan segera mengayuh sepedanya menuju ke sekolah. Untung sampai di sekolah mereka tidak terlambat.

                "Ron, nanti sepulang sekolah bolehkah aku minta tolong ? " tanya  Tiara saat istirahat kedua. "Oh tentu saja ", tukas Rony sambil mengunyah bekalnya dan memberikan sepotong Roti kepada Tiara. Tiara mengambil sepotong roti dari kotak bekal Rony dan dia duduk di dekat Rony. "Tiara, emangnya kita mau kemana sich ", tanya Rony ketika sepeda yang dikendarai Tiara tidak menuju arah yang biasa mereka lalui saat pulang ke rumah. " Tunggu saja, nanti kalau sudah sampai di sana baru kamu akan tahu ", tukas Tiara sambil mengenjot sepedanya dengan cepat. Rony hanya menggelengkan kepada melihat sepupunya begitu bergegas.

                Sampai di depan sebuah Panti Rehabilitasi Anak Cacat, Tiara segera memarkir sepedanya dan menarik tangan Rony menuju ruang tamu. " Syaloom, selamat siang Suster ", sapa Tiara kepada seorang Suster yang menyambutnya. " Perkenalkan, ini Rony sepupu saya yang main gitar ", kata Tiara sambil menunjuk Rony. Rony cukup gelagapan dan langsung berjabat tangan. "Terima kasih ya Rony sudah bersedia membantu anak asuh kami untuk belajar menyanyi, mari kita temui Intan ", jawab Suster Kepala sambil mengajak kedua anak masuk ke ruang belajar.          Rony terkejut melihat Intan yang duduk di salah satu kursi di meja makan, wajahnya cantik dan rambutnya di kepang dua. Tetapi yang membuat Rony semakin ternganga adalah Intan tidak bisa melihat. Tiara langsung memeluk Intan dan menyapanya " Hai cantik, apa kabar ? " Intan langsung menjawab," Tiara, senang sekali kamu datang mengunjungi aku, kamu dengan siapa ? " Tiara langsung menarik tangan Rony dan mengulurkan ke tangan Intan sambil berkata, " Perkenalkan ini Rony, sepupuku yang jago main gitar, dia akan membantu kamu menyanyi hari ini".         Tanpa banyak bicara Tiara langsung mengambil sebuah gitar yang tergantung di dinding dan memberikan kepada Rony. Rony tampak ragu tapi Tiara memberi isyarat agar Rony duduk di samping Intan dan menyodorkan teks lagu "No Body childs ".  " Rony, kamu sudah siap untuk mengiringi aku menyanyi ", tanya Intan dengan lembut. " Oooh...tentu, mari kita ambil nada yang sesuai dengan karakter suaramu", jawab Rony cepat.

                Selama 3 jam Intan berlatih lagu dan tidak terasa waktu sudah menjelang sore, Tiara dan Rony kemudian berpamitan kepada Intan dan Suster Kepala untuk pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan Rony yang biasanya banyak bicara dan sering protes kepada Tiara tiba-tiba terdiam dan tidak mengucapkan sepatah katapun bahkan sampai di depan rumahnya dia hanya berkata, " Terima kasih Tiara sudah mengajarkan hal terindah dalam hidupku ". Tiara hanya tersenyum sambil menepuk bahu sepupunya dan mengucapkan salam dan berpamitan kepada Emak Rony yang berdiri di depan rumah.                

Tiba -- tiba Rony memeluk Emak dengan erat dan berkata, " Mak, maaf ya karena selama ini aku selalu malas dan tidak bersemangat dalam belajar. Aku  malu sekali karena tidak pernah mengucap syukur atas semua perhatian dan kerja keras Emak membesarkan aku. Tadi aku diajak Tiara untuk membantu Intan latihan vocal untuk persiapan lomba menyanyi tingkat provinsi, suaranya indah sekali dan meskipun dia buta tetapi dia tidak merasa rendah diri. Aku malu Mak karena dengan segala kesempurnaan yang Tuhan beri ternyata aku belum bisa menggunakan dengan lebih baik disbanding mereka yang berkekurangan " Emak mengusap kepala Rony dengan lembut, " Anakku, puji Tuhan kamu mulai menyadari kesalahanmu dan Emak yakin kamu bisa mengubah sikapmu menjadi lebih baik". Rony tersenyum dan memeluk Emak dengan bahagia. 

Karya  :

Caecilia Amanda Shanty Widyawati Sandy

SMPK Mardiwiyata 2 -- Kelas VII A No. 07

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun