Mohon tunggu...
Agnes Rohimiyah
Agnes Rohimiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam

Mahasiswa yang aktif menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Regionalisme, Historiografi, dan Pemetaan Wilayah di Sumatera Barat Tahun 1950-An (Gusti Asnan)

24 Desember 2023   19:55 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah proklamasi kemerdekaan, Sumatera Barat menjadi keresidenan dan bergabung dengan Riau dan Jambi menjadi Provinsi Sumatera Tengah pada 1948. Dominasi orang Sumatera Barat di daerah ini terlihat dalam pemerintahan, politik, penerbitan, dan tulis menulis. Kehadiran banyak kaum terpelajar dan sekolah di Sumatera Barat menjadikannya pusat pergerakan kemerdekaan.

Pada tahun 1950-an, terdapat perkembangan politik yang mencakup sejarah baru dan peta baru di Sumatera Barat. Perkembangan ini meliputi penulisan ulang sejarah Sumatera Barat oleh kelompok non-politisi seperti ahli sejarah dan penulis buku geografi. Mereka menulis ulang sejarah Sumatera Barat (Minangkabau) dan memperkenalkan wilayah tersebut dengan perbatasan yang baru. Tujuan dari penulisan ulang sejarah dan peta baru ini adalah untuk memberikan legitimasi pada perjuangan daerah dalam menuntut otonomi dan desentralisasi. Buku-buku sejarah dan peta yang dihasilkan tidak hanya berisi deskripsi pengalaman masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari upaya untuk menentukan identitas dan memetakan daerah. Hal ini mencerminkan hubungan yang sarat konflik ideologis antara kelompok di Sumatera Barat dan pemerintah pusat di Jakarta.

Tema historiografi tahun 1950-an di Sumatera Barat mencakup perubahan yang signifikan dalam tulisan-tulisan sejarah. Pada periode ini, tema utama dalam tulisan-tulisan berubah dari modernisasi, pencarian identitas, dan konflik antara dunia modern dan dunia lama menjadi tiga tema utama, yaitu demokrasi, otonomi daerah, desentralisasi pemerintahan, dan gerakan daerah. Tulisan-tulisan ini terutama muncul dalam bentuk artikel di surat kabar dan majalah terbitan daerah, serta makalah yang disajikan pada berbagai konferensi dan kongres. Selain itu, tema historiografi tahun 1950-an juga mencakup penulisan ulang sejarah Sumatera Barat oleh kelompok non-politisi seperti ahli sejarah dan penulis buku geografi, yang bertujuan memberikan legitimasi pada perjuangan daerah untuk otonomi dan desentralisasi.

Tulisan-tulisan sejarah tersebut meliputi biografi tokoh daerah yang aktif dalam pergerakan politik, seperti A. R. St. Mansur, Ahmad Husein, dan lainnya, yang bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah tokoh-tokoh 'pejuang' otonomi dan desentralisasi. Selain itu, terdapat karya-karya sejarah yang menunjukkan aroma 'konflik' antara daerah Sumatera Barat dengan pusat, yaitu Jawa, serta 'ekspansi' orang Sumatera Barat ke daerah-daerah tetangganya. Tulisan-tulisan sejarah juga memperlihatkan keanekaragaman corak dan penafsiran, dengan tema-tema seperti perjuangan melawan kaum kolonialis, tokoh bersejarah seperti Tuanku Imam Bonjol dan Perang Paderi, serta peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya yang banyak dibicarakan. Selain itu, tema utama dalam tulisan pada periode ini adalah demokrasi, otonomi daerah, desentralisasi pemerintahan, dan gerakan daerah, yang diungkapkan dalam berbagai jenis tulisan seperti artikel, makalah, dan buku.

SUMBER: 

Gusti Asnan, "Regionalisme, Historiografi, dan Pemetaan Wilayah di Sumatera Barat Tahun 1950-an" dalam Sita van Bemmelen dan Remco Raben, Antara Daerah dan Negara: Indonesia Tahun 1950-an, Jakarta: KITLVJakarta NIOD Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun