Mohon tunggu...
agnes rajagukguk
agnes rajagukguk Mohon Tunggu... -

Sebuah bintik kecil.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Menyalahkan Korban

22 Mei 2016   17:26 Diperbarui: 22 Mei 2016   17:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar disalin dari: http://www.kliksangatta.com/berita-3074-pencabulan-lagi-bocah-5-tahun-jadi-korban-kejahatan-seksual.html

Kita lebih peduli pada pakaian, jeruji besi, atau gembok daripada moral dan aksi keji pelaku. Alih-alih mengecam tindakan pelaku kejahatan, kita malah menjadi masyarakat lebih memperhatikan kesalahan apa yang dilakukan korban hingga akhirnya ia mendapatkan aksi peneroran, pemerkosaan, atau pembunuhan. Dan saat para peneror, pencuri, pemerkosa, dan pembunuh mendengar masyarakat lebih sibuk mengomentari hal-hal yang demikian, saat itulah mereka merasa bahwa tindakan mereka bisa dibenarkan. Toh yang lebih disalahkan adalah perempuan yang mengenakan rok mini atau berjalan sendirian. Yang salah pemilik rumah yang tak mengunci rumahnya dengan benar.

Gambar disalin dari: http://www.kliksangatta.com/berita-3074-pencabulan-lagi-bocah-5-tahun-jadi-korban-kejahatan-seksual.html
Gambar disalin dari: http://www.kliksangatta.com/berita-3074-pencabulan-lagi-bocah-5-tahun-jadi-korban-kejahatan-seksual.html
Dimulai dari pikiran kita yang menilai bahwa korban harusnya tak begini atau begitu, maka itu akan membuat masyarakat memaklumi perilaku keji para pelaku kejahatan. Lebih daripada itu, saat kita tak pernah mendidik dan membiasakan mengecam aksi keji pelaku kejahatan, akan muncul pelaku-pelaku kejahatan baru. Mereka tidak tahu dan tidak paham bahwa tindakan mereka salah dan keji, pasalnya masyarakat tak menyalahkan pelaku.

Ini bukan berarti kita melonggarkan kewaspadaan kita, membiarkan rumah tak terkunci atau malah dengan santai mengenakan pakaian yang seksi hingga mengundang birahi. Tetapi lebih dari itu. Lebih dari mengomentari pakaian yang dikenakan atau rumah yang tak dikunci atau tak menggunakan CCTV, kita harus lebih mengecam dan mengutuk pelaku peneroran, pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.

Salam

Catatan:

Tulisan yang sama dapat dibaca di blog priadi saya: http://agnesrajagukguk.blogspot.co.id/2016/05/tradisi-menyalahkan-korban.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun