Mohon tunggu...
Agnes Metia Br Bangun
Agnes Metia Br Bangun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan - Universitas Palangka Raya

stop membandingkan diri dengan orang lain, kamu terbaik versi dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memangkas Pengangguran, Basmi Kemiskinan, Tingkatkan Kemakmuran pada Rakyat di Sumatera Utara

21 November 2023   12:43 Diperbarui: 21 November 2023   12:50 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Sumatera Utara, sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang besar. Untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, penting bagi pemerintah dan masyarakat Sumatera Utara untuk fokus pada tiga ini penting yakni memangkas pengangguran, membasmi kemiskinan, dan meningkatkan tingkat kemakmuran. 

Pengangguran identik dengan tidak memiliki pekerjaan atau tidak bekerja, pengangguran bisa disebabkan karena ketidakmerataan antara jumlah pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang bertambah setiap tahunnya. Saat ini persaingan di dunia kerja sudah semakin ketat, seringkali lulusan baru disandingkan dengan orang yang sudah berpengalaman, ini juga menjadi gejala yang baru dalam ketidakmerataan tersebut sudah terjadi, apalagi saat ini teknologi digital yang semakin canggih, jiwa jiwa yang berada pada umur produktif dituntut giat dalam akselerasi dunia pekerjaan, menjadi pelaku aktif dan kreatif dalam berinovasi.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Utara telah mencatat angka pengangguran di Sumut pada Februari 2021 sebanyak 449 ribu orang, lalu turun menjadi 423 ribu orang pada Februari 2022, dan terus menurun menjadi 413 ribu orang pada Februari 2023. Pada saat yang sama angka kemiskinan di Sumatera Utara pun mengalami penurunan sebesar 0,18 bagian yaitu dari 8,33 % pada September 2022 menjadi 8,15 % pada Maret 2023. Angka kemiskinan ini setara dengan 1,24 juta orang pada Maret 2023, atau berkurang sekitar 22,4 ribu orang dalam enam bulan terakhir ini.

Pengangguran yang terjadi di Sumut semakin sedikit, ini menandakan bahwa semakin banyak jiwa jiwa produktif yang mau bekerja sesuai dengan keterampilan mereka, daripada menganggur lebih baik bekerja walaupun dengan upah yang diterima itu sedikit. Perubahan yang terjadi secara signifikan mempengaruhi juga terhadap kemiskinan. Semakin berkurangnya tingkat pengangguran maka kemiskinan juga menurun, ini sangat berkaitan pada kehidupan sosial. Logika nya saja masyarakat yang menganggur dampaknya pasti akan miskin sebab tidak memiliki penghasilan apa apa. Penyebab adanya kemiskinan itu bisa diakibatkan karena upah atau gaji yang tidak sesuai atau tidak memadai, kualitas masyarakat yang dinilai buruk, dan pertambahan pengangguran setiap tahun yang tidak adanya peluang dalam memperoleh pekerjaan.

Pada saat pengangguran menurun dan tingkat kemiskinan menurun, maka kemakmuran terjadi pada masyarakat itu meningkat, mengapa? , sebagai contoh jika ada masyarakat menganggur yang bingung ataupun malas dalam mencari pekerjaan maka akan hatinya akan tergerak menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan nya, bisa jadi itu lewat pencurian, perampokan, bahkan begal. Hal ini menjadi keresahan masyarakat dalam menghadapi masyarakat jenis ini, kecemasan masyarakat pun meningkat seiring dengan aksi kejahatan yang terjadi di sekitar.

Cara mengatasi masalah ini perlu dilakukan pelatihan dan pendidikan pada masyarakat, pemerintah juga perlu menyediakan lapangan pekerjaan buat masyarakat yang sulit untuk masuk ke dunia kerja, ini menjadi salah satu jalan untuk memangkas angka pengangguran. Program pemerintah pada masyarakat lokal bisa seperti pemerintah dapat memberikan bantuan sosial pada masyarakat miskin, membuat kelompok tani, kelompok usaha kecil atau mikro dapat membantu mengurangi angka kemiskinan. Pemerintah juga menyedikan penempatan bagi tenaga kerja Indonesia yang mau bekerja di luar negeri, mungkin tidak banyak orang yang memilih untuk ke luar negeri dalam memperoleh sebuah pekerjaan. Tergantung pada masing masing orang yang memiliki niat untuk memulai bekerja yang harus memiliki keterampilan kerja dan adaptasi yang mudah serta memiliki jaringan yang luas. Tetapi tidak mungkin orang tidak bekerja, bagaimanapun caranya agar kebutuhan tetap terpenuhi. Disaat kemakmuran di masyarakat aman dan stabil maka tidak ada kecemasan dalam melakukan aktivitas masing masing.

Dengan adanya tanggung jawab bersama untuk memangkas pengangguran, membasmi kemiskinan, dan meningkatkan tingkat kemakmuran, Sumatera Utara memiliki potensi besar untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Tindakan yang nyata, kebijakan yang tepat, dan kerjasama asosiasi yang akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.

Maka dari itu pengangguran sejalan dengan kemiskinan, dimana tingkat pengangguran yang rendah merujuk pada hilangnya tingkat kemiskinan juga, jika dua hal ini sama sama menurun atau semakin sedikit, tingkat kesejahteraan masyarakat pun akan terpenuhi. Disamping itu akses yang lebih baik terhadap pendidikan, pelatihan dan layanan kesehatan termasuk penyediaan air bersih akan meningkatkan kualitas hidup dan kemakmuran pada masyarakat. Penulis berharap buat anak muda jaman sekarang sudah seharusnya ambil alih pekerjaan, menjadi produktif dari sekarang tidak hanya berguna buat diri sendiri tetapi ikut andil dalam memangkas pengangguran. Kalau tidak sekarang kapan lagi apa lagi yang mau ditunggu, dan kalau bukan diri sendiri siapa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun