Peringatan ulang tahun sangat identik dengan yang namanya kue ulang tahun. Biasanya kue ulang tahun ini berupa kue bolu lembut yang dibalut dengan butter cream, kemudian dihias dengan cantik dan tak lupa juga dengan lilin diatasnya. Kue ulang tahun pertama kali diciptakan oleh orang Yunani Kuno. Dimana, zaman dahulu, orang Yunani Kuno melakukan tradisi pemujaan dewi bulan atau perburuan (Artemis),Â
dengan menyajikan kue dan lilin sebagai bagian dari tradisi. Hingga akhirnya, tradisi ini mulai berkembang ke negara lainnya misalnya bangsa Romawi, Jerman, dan lainnya. Pada awalnya, tradisi ini dilakukan hanya untuk perayaan ulang tahun raja dan dewa, hingga akhirnya bangsa Romawi mengubah tradisi perayaan ulang tahun untuk masyarakat biasa. Akhirnya, tradisi tersebut semakin tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, awalnya kue ulang tahun dibuat dari beberapa jenis dasar kue, seperti sponge cake, pound cake, dan red valvet cake dengan ukuran yang sedang hingga besar, dihiasi dengan berbagai dekorasi menarik. Seiring perkembangan zaman, bentuk, ukuran, dan jenis kue ulang tahun di Indonesia saat ini mulai beragam. Saat ini, kue ulang tahun tidak hanya terpaku pada kue bolu yang diberi lapisan cream dan hiasan yang menarik,Â
namun kue ulang tahun saat ini bisa berbahan dasar makanan berat ataupun ringan seperti sushi, puding, dan lainnya. Selain itu, ukuran kue ulang tahun yang populer saat ini adalah kue ulang tahun dengan ukuran mini yaitu antara diameter 10-20 cm. Kue ulang tahun mini tersebut biasa dikenal dengan Korean Cake, Korean Cake merupakan hasil dari masuknya budaya Korea ke Indonesia. Selain itu dalam segi dekorasinya,Â
saat ini kue ulang tahun saat ini tidak hanya terpaku pada bentuknya yang lingkaran saja, tetapi bisa beragam bentuk sesuai dengan keinginan konsumennya. Uniknya, saat ini kue ulang tahun juga dapat kita hias sesuka hati dan kita dapat berkreasi sekreatif mungkin. Kue ini disebut dengan DIY Cake. Tentunya sangat berbeda jauh dengan perkembangan kue ulang tahun pada zaman dahulu.
Berdasarkan perkembangan kue ulang tahun dari zaman ke zama, jika dianalisis dengan teori Bourdieu, dimana Bourdieu mengkombinasikan teori dan fakta untuk dapat memahami subjek dalam struktur objektif. Dalam pandangannya, Bourdieu berusaha menjembatani antara objektivisme dan subjektivisme. Yang dimaksud dengan objektivisme disini adalah suatu pengetahuan objektif, yang bersifat dominasi, pada kondisi tersebut, individu tidak bisa menolaknya.Â
Sedangkan subjektivisme yang dimaksud yaitu tindakan individu yang melakukan sesuatu diluar struktur. Upaya Bourdieu menjembatani keduanya, dapat dilihat dari konsep yang dikemukakan oleh Bourdieu habitus dan lingkungan dan hubungan dialektik antar keduanya.
Habitus adalah produk dari sejarah yang merupakan warisan yang menciptakan tindakan individu dan kolektif sebagai akibat dari pola yang ditimbulkan oleh sejarah. Habitus ini juga dapat diartikan sebagai hasil atau produk dari internalisasi struktur dunia sosial. Habitus ini dihasilkan dan menghasilkan oleh kehidupan sosial.Â
Maka dari itu habitus adalah struktur yang menstruktur atau membentuk kehidupan sosial. Habitus diciptakan oleh praktik atau tindakan atau bisa disebut juga sebagai hasil tindakan yang diciptakan oleh kehidupan sosial.
Lingkungan (ranah) atau field merupakan tempat melakukan permainan atau game. Menurut Bourdieu, lapangan merupakan arena pertarungan, arena adu kekuatan, dan merupakan sebuah medan dominasi dan konflik antar individu, dan antar kelompok untuk mendapatkan posisinya.Â
Dimana posisi ini dapat ditentukan oleh banyaknya kapital atau modal yang dimiliki. Sedangkan field merupakan hubungan antara posisi objektif. Bourdieu memandang field sebagai arena pertarungan, dimana struktur field ini menyiapkan dan membimbing strategi yang digunakan oleh penghuni didalamnya yang mencoba untuk melindungi atau meningkatkan posisi mereka. Field ini dapat dikatakan sebagai sejenis pasar kompetisi.