Mohon tunggu...
Agnes Mariana
Agnes Mariana Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi UNISRI angkatan 2018

jurusan FKIP-PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNISRI 2021: Mahasiswa Ajak Anak-Anak Bermain Kreativitas 'Labarang' Guna Memupuk Budi Pekerti di Masa Pandemi Covid-19

14 Agustus 2021   10:10 Diperbarui: 14 Agustus 2021   10:25 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kegiatan mengkolase dipapan LABARANG, dokpri)

Pendidikan budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan tingkah laku, akhlak, perangai, dan watak. Pendidikan budi pekerti menurut Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang merupakan ciri khas dari masing-masing individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan budi pekerti untuk membangun karakter anak dimulai sejak dini sangat penting menjadi perhatian serius bagi orangtua dan pendidik, agar anak sejak dini memiliki karakter yang berkualitas. Karakter yang berkualitas adalah sebuah respon yang sudah teruji berkali-kali dan telah berbuah kemenangan.

Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal bagi anak usia dini tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tapi lebih dari itu. Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik mampu bersikap dan berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.

Saat ini pandemi COVID-19 masih menyelimuti di Indonesia, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di Indonesia melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka karena pandemi COVID-19 kegiatan belajar mengajar terpaksa menggunakan sistem daring. Hal tersebut pendidik tidak bisa memantau langsung kepribadian anak masing-masing. Tugas pendidik diantaranya mentransfer ilmu pengetahuan maupun mendidik dan membentuk anak-anak menjadi berkarakter, namun diserahkan sepenuhnya lagi kepada orangtua. Semenjak pembelajaran daring, banyak orangtua yang mengeluhkan sikap anaknya.

Hal tersebut menjadi permasalahan terkait pendidikan karakter kepada anak dimasa pandemi COVID-19. Anak-anak masa kini lebih banyak memakan waktunya memakai gadget/ gawai, tidak bisa dipungkiri karena sekolah daring menggunakan gawai untuk akses pembelajaran. Selain itu, anak-anak bermain game dari gawainya dengan penggunaan tidak terkontrol dan tidak mendapat pengawasan yang ketat dari orangtua menyebabkan kecanduan.

Memprihatinkan merosotnya kondisi moral bangsa Indonesia disebabkan terjadinya pergeseran budaya sehingga munculnya penyimpangan-penyimpangan  yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang berdampak negatif bagi anak usia dini. Salah satu penyebab terjadinya hal seperti ini adalah dengan kesibukan duniawi keluarga yang seolah mengesampingkan naluri alami intuitif orang tua sebagai dasar pengasuhan anak tampaknya telah menjadi semakin pudar seiring dengan munculnya berbagai tuntutan dalam berberapa dimensi kehidupan.  

Di masa pandemi COVID-19 ini mahasiswa UNISRI melakukan Program Kuliah Kerja Nyata Tematik yang disingkat menjadi KKNT mengangkat tema Menuju Desa Bangkit, kegiatan ini dilaksanakan selama 40 hari mulai tanggal 26 Juli-31 Agustus 2021. Pelaksanaan kegiatan di desa untuk membangun desanya agar tidak terpuruk karena efek pandemi COVID-19 sesuai dengan tema yang diangkat mahasiswa ini berkesempatan untuk membangun desanya. Mahasiswa Kelompok 1 ini melakukan KKNT Di Desa Talang Abang Sanggrahan secara individu, dikarenakan kondisi COVID-19 memasuki level yang berbahaya, mahasiswa ini berkeinginan untuk membuat sebuah program “ajak anak-anak bermain kreativitas LABARANG guna memupuk budi pekerti dimasa pandemi COVID-19”. Program tersebut mengalihkan anak agar tidak mengonsumsi waktu lama bermain gawai dan menghibur anak dengan permainan kreativitas berbasis kearifan lokal dimasa pembelajaran daring.

(kegiatan mengkolase dipapan LABARANG, dokpri)
(kegiatan mengkolase dipapan LABARANG, dokpri)

     Mahasiswa ini( Agnes Mariana) dari kelompok 1 membuat produk LABARANG, LABARANG memiliki kepanjangan dari Kolase Batik Parang. Mahasiswa ini membuat media produk yang berbasis kearifan lokal dan bahan untuk kolase menggunakan koran bekas/ kertas yang tidak terpakai. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari produk media mainan LABARANG. Dari manfaat berkolase menurut Lulanthic yaitu  melatih motorik halus, melatih ketekunan, melatih memecahkan masalah, melatih kecerdasan spasial, manfaat lain diantaranya batik parang termasuk kekayaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia anak-anak mengenal motif batik parang dan ikut serta dalam melestarikan budaya batik, dari motif batik parang pastinya mengandung filosofi dari filosofi tersebut di tanamkan dalam diri anak-anak. Cara penggunaannya : pertama, menyapa anak-anak tersebut dan memperkenalkan produk mainan kreativitas bernama LABARANG. Kedua, diberikan wawasan filosofi batik parang yaitu tidak pernah menyerah, tangkas/gesit/cekatan, setia pada nilai kebenaran. Filosofi dari batik parang tersebut ditanamkan pada dalam diri anak-anak sebagai penanaman budi pekerti. Ketiga,dibagikan papan mainan kreativitas LABARANG pada anak-anak dan diminta untuk mengkolase di papan tersebut sesuai dengan arahan yang diberikan. Sambil kegiatan kolase ditekankan lagi untuk mencintai kekayaan bangsa Indonesia salah satunya batik dan melestarikan batik agar tidak punah.

(kegiatan mengkolase, dokpri)
(kegiatan mengkolase, dokpri)
Produk media bermain LABARANG menuai respon positif dari anak-anak desa Talang Abang Sanggrahan. Mereka antusias dalam menyelesaikan kolase media bermain LABARANG. Kegiatan ini dilaksanakan sangat terbatas dan tetap mematuhi prokes mengingat kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Kegiatan program dilaksanakan hanya satu hari yaitu tanggal  12 Agustus 2021. Semoga dengan adanya inovasi produk media  bermain ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

DPL : Dorothea Ririn I., SE, MSi

terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun