Sejak didirikan persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945 yang sukses menjadi media kontrol untuk menciptakan ketertiban antar bangsa menjadi rujukan utama dalam menyelesaikan sebuah konflik . hal ini memicu Negara- Negara di berbagai belahan dunia membentuk komunitas baik karena factor berada dalam sesuatu regional yang sama maupun yang berlatar belakang kesamaan kepentingan. Hal ini memicu negara-negara diberbagai belahan dunia membentuk komunitas baik karena faktor berada dalam satu regional yang sama maupun yang berlatarbelakang kesamaan kepentingan. Namun pada umumnya kerjasama antar negara tersebut dilandasi oleh kepentingan ekonomi., tujuan dari interaksi antar negara tidak hanya terpaku pada perdagangan saja, melainkan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti eksplorasi sumber daya, pembangunan industri, dan pertukaran sumber daya manusia terampil." Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk dan tujuan kerjasama antar negara bersifat dinamis seiring perkembangan aspek-aspek kehidupan sosial dan perubahan alam Selain itu, latar belakang kesamaan nasib dan budaya juga menjadi faktor terbentuknya persatuan antar bangsa. Interaksi antara dua negara atau lebih secara tidak langsung akan menimbulkan komunikasi antar budaya. Hal ini dikarenakan masing-masing individu dari suatu negara membawa aspek budaya dalam proses interaksinya. Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaa. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan suatu negara yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, maka interaksi dengan negara lain merupakan sebuah keharusan. Kini, dengan pesatnya arus globalisasi serta era perdagangan bebas, nampaknya tidak ada satu negarapun yang tidak melakukan kontak dengan negara lain baik dalam kepentingan ekonomi maupun sebagai bentuk eksistensi diri.
II. PEMBAHASAN
Dampak Positif Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Komunikasi Komunitas ASEAN Bahasa Indonesia mempunyai prospek yang baik untuk berkembang dan melakukan pengembangan  lebih luas. Hal ini dikarenakan Indonesia didukung oleh beberapa faktor, diantaranya sektor ekonomi mengalami kemajuan yang cukup besar. Selain itu, dengan adanya pasar bebas ASEAN ini, Indonesia merupakan pasar yang sangat menguntungkan. Momentum yang sangat bagus ini harus mampu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin termasuk aspek kebahasaan.
Berikut beberapa keuntungan apabila Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam komunikasi masyarakat ASEAN yaitu:
- Media Promosi Republik Indonesia Bahasa merupakan salah satu media promosi yang bagus bagi sebuah negara baik untuk sekedar dikenal keberadaannya maupun menarik wisatawan dan dikategorikan menjadi dua, yaitu hambatan dari dalam negeri dan luar negeri. Bahasa Indonesia kini mempunyai kesempatan untuk "go international" dengan adanya ASEAN Community ini.. Oleh karena itu, ASEAN merupakan ruang lingkup yang cukup untuk menarik perhatian masyarakat internasional. Posisi indonesia yang merupakan negara terbesar dalam ASEAN sehingga keberadaan dan gagasannya cukup diperhitungkan oleh negara anggota lain. Oleh karena itu, gerakan cinta bahasa Indonesia perlu dikembangkan kembali. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam praktek kehidupan sehari-hari serta penanaman cinta bahasa kepada generasi bangsa sendiri mungkin Karena bahasa merupakan sebuah pembiasaan, maka peran orang tua, guru dan media menjadi sangat penting. Sehingga semua pihak harus mengambil perannya masing-masing dalam memajukan bahasa Indonesia, terutama pihak-pihak yang berkaitan langsung seperti ahli bahasa, badan bahasa nasional.
- Memajukan Perekonomian Dalam Negeri
Dampak positif lain apabila Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa komunikasi masyarakat ASEAN adalah meningkatkan perekonomian dalam negeri. Pemasukan tambahan dapat bersumber dari penanaman modal  asing, ekspor produk-produk dalam negeri, ramainya wisatawan yang memadati objek-objek wisata, serta sektor hiburan dan kebudayaan yang mulai diminati oleh negara asing. Karunia Indonesia berupa sumber daya alam yang melimpah serta kebudayaan yang beraneka ragam harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai modal menjadi negara maju. Berada dalam era dimana informasi dan komunikasi menjadi sesuatu hal yang mudah, sebuah negara tidak dapat mengurung diri dan tidak melakukan interaksi dengan negara lain. Oleh karena itu, dengan modal besar tersebut diatas ditambah Bahasa Indonesia dikenal luas maka diharapkan warga asing dapat mengenal Indonesia dan berkunjung.
Dampak Negatif Bahasa Indonesia sebagai Bahasa komunikasi antar negara anggota ASEAN
- Hambatan Dari Dalam Negeri
- Keberadaan Bahasa Indonesia sebagai tuan rumah di dalam negeri mulai terancam Warga Indonesia tidak lagi bangga menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya:
- Dominasi bahasa lain yang lebih popular
- posisi bahasa Indonesia sedikit tergeser meskipun masih sebagai yang paling utama dalam percakapan sehari-hari.karena masuknya bahasa asing seperti bahasa inggris dan bahasa- bahasa asing lainnnya sehingga di Era Globalisasi mempunyai dampak yang kuat terhadap perkembangan bahasa Inggris dan bahasa-bahasa kuat lain. Terbukanya arus komunikasi antar negara ini seolah-olah menjadi arena pertarungan antar bahasa pula. Bahasa yang mempunyai posisi kuat dapat melebarnya sayapnya ke negara-negara lain. Perkembangan sebuah bahasa selalu erat dengan perkembangan bahasa. Lunturnya Kecintaan Pada Bahasa Indonesia
- Sudah bukan rahasia bahwa kecintaan warga asli  Indonesia terhadap bahasa bangsanya mulai luntur. Hal ini dapat dilihat jelas dari hasil Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih rendah. Bahkan masih banyak siswa nilai Bahasa Indonesia lebih rendah dari mata pelajaran lain.  memang bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari  Munculnya ragam bahasa gaul atau bahasa alay mempunyai  pengaruh  terhadap kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Masyarakat lebih memilih menggunakan bahasa gaul menandakan bahwa penghargaan akan bahasa Indonesia mulai luntur.
- Hambatan Dari Luar Negeri
- Selain hambatan dari dalam negeri, langkah untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar negara ASEAN mendapat hambatan dari negara lain yang mempunyai niatan sama
Upaya-Upaya Untuk Menjadikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Komunikasi Antar Negara ASEAN
- Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar negara ASEAN memang tidak mudah. Namun demikian bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Perlu rencana yang efektif dan menyeluruh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.  Jadi upaya yang harus ditempuh Indonesia adalah Mendirikan Tempat-Tempat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Negara-Negara ASEAN. Untuk menguasai bahasa diperlukan pembiasaan. Dan untuk terbiasa, seseorang perlu mengenal dan memperlajarinya. Oleh karena itu diperlukan pendirian pusat-pusat pembelajaran bahasa Indonesia di negara-negara anggota ASEAN sebagai wadah untuk menampung minat warga asing belajar bahasa Indonesia. Tujuan lain dari program ini adalah sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi komunitas ASEAN, Saat ini bahasa Indonesia cukup banyak dipelajari di berbagai negara di dunia, termasuk negara ASEAN. Contohnya Australia tercatat sebagai negara dengan jumlah siswa yang belajar bahasa Indonesia terbanyak Hal ini harus  dilihat sebagai sebuah kekuatan tersendiri dalam upaya go international.
III. KESIMPULAN
Melalui pemaparan pada bagian pembahasan di atas  maka saya  dapat menarik beberapa kesimpulan terkait dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi negara anggota ASEAN, diantaranya: ASEAN dapat di jadikan sebagai media promosi untuk Indonesia terkait dengan kunjungan wisatawan asing untuk mengenal budaya dan objek-objek wisata di Indonesia,adanya hambatan dan upaya dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi negara anggota ASEAN,dan untuk mengatasi hambatan tersebut yang pastinya ada upaya untuk mengatasi seperti mendirikan tempat-tempat pembelajaran bahasa Indonesia di negara-negara anggota ASEAN.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Abidin. Yunus, dkk. 2010. Kemampuan Berbahasa Indoneia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.