Mohon tunggu...
Agnes Giona
Agnes Giona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

psikologi, filsafat ,dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Manusia dalam Humanistik

1 Juli 2022   16:37 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:14 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan "deficiency".

Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan konseling dan terapi, salah satunya yang sangat populer adalah dari Carl Rogers dengan client-centered therapy, yang memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat mengarahkan diri dan memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus, saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas konselor hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik asesmen dan pendapat para konselor bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment atau pemberian bantuan kepada klien. 

Terdapat beberapa ahli psikologi yang telah memberikan sumbangan pemikirannya terhadap perkembangan psikologi humanistik. Sumbangan Snyggs dan Combs (1949) dari kelompok fenomenologi yang mengkaji tentang persepsi. Dia percaya bahwa seseorang akan berperilaku sejalan dengan apa yang dipersepsinya. Menurutnya, bahwa realitas bukanlah sesuatu yang yang melekat dari kejadian itu sendiri, melainkan dari persepsinya terhadap suatu kejadian. Selain memberikan sumbangannya terhadap konseling dan terapi, psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik ini. Hingga masa sekarang ini, psikoterapi atau terapi wicara yang berdasar pada konsep psikoanalisis Freud merupakan jenis terapi yang sangat umum, bahkan di negara-negara yang sudah maju dunia kesehatan jiwanya, terapi jenis ini kadang-kadang memiliki klinik khusus dengan ditangani oleh ahli- ahli yang khusus pula. 

Terapi dalam ranah Psikologi Humanistik tidak bertujuan untuk mengobati penyakit namun hanya membantu orang yang diterapinya agar mengembangkan konsep diri yang lebih kuat dan lebih mendekati kondisi yang diinginkannya, seperti halnya meraih pemahaman yang mendalam tentang perasaan mereka sendiri, agar menjadi tahu hal-hal penting apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan mereka.

Terapi dalam ranah aliran psikologi ini memfokuskan pada kekuatan yang ada dalam diri seseorang dan menawarkan sesi konseling yang menjaga orisinalitas (genuineness) konsep diri, empatik (compassionate), tidak menghakimi sesuatu sebagai benar atau salah (non-judgemental). dan memperlakukan secara baik dan tanpa syarat (unconditional positive regard).

Referensi:

Anta S. Mengenal Psikologi Humanistik.

Drs. H. Hamim R, M.Si. Psikologi Kepribadian

Penulis:

Putri Agnes Virgiona

Mahasiswa Universitas Siber Asia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun