" Sahabat adalah permata di hati sedangkan kekasih adalah perhiasan yang hanya sesaat di hati" Agnes Davonar
based on true story
Aku dan peter, besar bersama-sama. Sejak kecil kami tinggal di rumah yang tak berjauhan. Bermain bola bersama dan menangis bersama saat di ganggu oleh anak-anak nakal di jalan. Bagiku, peter itu kakak karena umurnya lebih dewasa dari aku setahun. Kami tumbuh dan sekolah di tempat yang sama, lucunya walau dia setahun lebih tua dariku, dia lebih memilih ingin satu kelas denganku. Harus aku akui aku lebih pintar daripadanya.Padahal awalnya kami berbeda satu tingkat, dia tidak peduli ledekan teman-teman yang bilang dia bodoh. Ketika aku tanya,
“ Kamu ga malu peter? Tidak naik naik kelas, sekelas sama aku?”
“ Ngapain mesti malu, Tomy? Aku malah sengaja tidak naik kelas, habis teman-temanku tidak ada yang se-asyik kamu.”
Memang, peter sifatnya sedikit tempramenter dan hanya aku yang paling mengerti dia.Ibunya selalu memintaku untuk menjaganya karena tau peter bisa diluar kendali ketika marah, aku jadi ingat ketika seorang yang meminta uang pada kami saat jalan pulang sekolah, ia tidak ragumelemparkan batu kepada orang itu hingga kepalanya bocor, kami ketakutan dan menjadi bulan-bulanan orang tua kami dimarahi karena orang tuanya datang pada orang tua kami untuk meminta pertanggung jawaban kami.
Harusnya aku akui, peter memang berbakat dibidang olahraga kebanding aku, kami saling berbagi, kalau PR dari guru kami sulit, dia kadang menyontek padaku, tapi kalau aku butuh bantuan dia untuk bermain Bola dia selalu membantuku. Karena dia memang berbakat di bidang itu, aku tidak terlalu bisa berolahraga dengan lama karena entah mengapa aku selalu lelah sendiri. Kami melewatkan
banyak hal dan masa puber bersama. Tapi tidak pernah diantara kami jatuh cinta pada wanita cantik, mungkin karena anak-anak perempuan di sekolah kami ini tidak menarik.
Yang kami ingat, kami suka banget dengan Britney Spears dan tumbuh bersama lagu-lagunya.
Aku tau, saat ujian kelulusan bangku sekolah umum, peter cemas, ia takut tidak lulus sekolah dan bisa melanjutkan kuliah, ia mengandalkanku, aku berharap dia lulus karena kami bernjanji untuk melanjutkan kuliah yang sama, tapi walaupun aku sudah membantunya dengan banyak hal, nilainya tidak cukup untuk satu mata kuliah denganku, akhirnya walau kami satu kampus, kami terpaksa berbeda jurusan, tapi kami selalu berangkat bersama.Ia memiliki motor warisan dari ayahnya, walau kuliahku pagi dan dia siang, dia rela mengantarku, mungkin kamilah sahabat yang paling sejati di dunia ini. Begitu sebaliknya ketika ia pulang sore, aku akan menunggunya hingga pulang untuk bersama-sama.
Suatu hari, saat aku sedang di perpustakaan. Aku hendak meminjam sebuah buku untuk dibaca karena menunggu peter selesai kuliah, saat aku sedang membaca buku, di dalam halaman kertas buku itu terselip sebuah catatan yang membuatku sangat penasaran, sebuah tulisan,
“ BlackAngel- BlackAngel@xxx.com”
Rasa penasaranku membuatku mencoba mencari alamat itu di accout facebookku, aku tidak menyangka kalau nama BlackAngel adalah seorang gadis cantik, aku rasa dia meminjam buku yang sedang ku baca ini dan akhirnya aku mengirimkan pesan untuk mengatakan kalau aku menemukan kertas ini di buku “ Hadiah untuk menangkapku.”
Ia merespon balik email yang kukirim dan sejak itu aku mulai dekat dengannya. Kami mulai berpikir untuk bertemu. Karena malu, aku mengajak Peter untuk menemaniku bertemu dengannya. Aku tau, ibuku seorang janda yang tidak terlalu kaya sehingga aku harus mengangkat perutku dalam-dalam agar bisa terus kuliah, sedangkan peter, ia dari keluarga kaya dan ibunya menikah lagi dengan pria yang membawa keluarga itu makmur setelah ayah peter meninggal.
Aku begitu malu saat bertemu BlackAngel, karena semua pakaian terbaik hingga ongkos kami untuk makan dan minum dipinjamkan Peter.Peter ikut dalam acara kencan kami, itu memang lucu, aku yang pemalu malah membuat Peter yang banyak membuat lelucon untuk mencairkan suasana, tapi aku senang akhirnya saat berpisah BlackAngel mengatakan sesuatu padaku dan membuatku bahagia.
“ Hari ini, hari yang indah, aku bahagia loh bisa jalan sama kamu.”
Aku melompat bahagia dan memeluk Peter karena BlackAngel memang perempuan idamanku, Peter itu senang dengan kebahagiaanku dan aku pun berharap ia mencari perempuan sehingga kelak bila aku sudah jadian dengan BlackAngel maka dia bisa membawa pasangannya pula, tapi Peter malah menjawab,
“ Aku bantu dulu kamu dapatkan BlackAngel, setelah itu baru aku pikirkan pasanganku, yang penting kamu bahagia dulu.”
Peter, sahabatku membuatku terharu.Dan memang menjadi kenyataan kalau pada akhirnya aku dan BlackAngel jadian aku merasa sangat bahagia, tak lupa ungkapan terima kasih kepada Peter yang telah berkorban uang untuk kencan kami selama ini. Ia hanya minta padaku ketika di hari kebahagiaanku dan berharap aku tidak melupakan dia setelah sering bersama BlackAngel. Tentu saja aku tidak akan meninggalkan dia, itu lah janji yang aku ucapkan padanya.
Tapi ucapanku mungkin hanya seperti angin, entah mengapa sejak bersama BlackAngel aku mulai sering melupakan dia, aku lebih sering bersamaBlackAngel. Dan mungkin aku bersalah karena telah merepotkan Peter, aku meminjam motor pribadinya ke kampus hanya untuk mengantarkan BlackAngel kuliah, Peter sahabatku bahkan tidak protes, ia lebih memilih naik angkot untuk melihatku bahagia.Aku masih ingat, saat itu hujan deras, besar sekali sehingga aku dan Angel tidak bisa pulang di kampus.Peter, datang pada kami.
Karena tidak mungkin aku dan Angel naik motor dalam keadaan hujan, aku memilih naik taksi dan meminta peter pulang membawa motor mengikuti aku ke rumah BlackAngel, setelah itu kami pulang bersama-sama.Ongkos taksi yang dipinjamkan olehnya membuat aku sampai di rumah Angel tanpa kedinginan dan basah kuyub. Di rumah BlackAngel aku sedang asyik minum kopi hangat dan Peter muncul dengan wajah kedinginan basah kuyup, tersenyum menatapku dengan hangat, aku merasa berdosa saat itu melihat pengorbanan sahabatku.
****
Suatu hari, aku mengalami demam dan harus beristirahat total. Aku tidak bisa kemana-mana dan hanya bisa tidur di rumah. Saat itu aku meminta Peter untuk mengantarkan BlackAngel ke kuliah karena aku berhalangan, dengan senang hati ia melakukannya. Tapi saat aku tawarkan ke BlackAngel, ia menolak. Ia bilang bisa pergi sendiri, memang akhir-akhir ini BlackAngel sering menolak ajakanku, mungkin dia marah dan aku tidak bisa menjemputnya pikirku.
Ternyata aku terkena demam berdarah dan harus beristirahat di rumah sakit, Peter bolos kuliah untuk menjagaku, aku sudah menyuruhnya untuk tidak melakukan itu, tapi ia lebih memilih untuk menjagaku. BlackAngel hanya datang sekali padaku, ia bilang ia sedang mau ujian sehingga tidak bisa menjengukku sering-sering.Aku bisa pahami semua itu, dengan peter di sampingku setiap saat, aku merasa tidak kesepian.
Aku sedang duduk bersama Peter dan bertanya, mengapa ia begitu baik padaku. Ia lalu bercerita padaku, saat tidak ada seorang pun yang ingin main bersamanya di sekitar komplek rumah, semua berpikir kalau dia itu aneh karena sifat tempramentelnya, orang tua melarang anak-anaknya untuk bermain dengannya, akulah orang yang datang padanya dan mengajaknya bermain. Ia tidak bisa bayangkan betapa sedihnya hatinya ketika teman-teman sekolah mengucilkannya dan akhirnya ia memutuskan untuk sengaja tidak naik kelas agar bisa bersamaku, itulah yang membuatnya berpikir akulah sahabat sejatinya.
Kalau dipikir-pikir benar juga, aku menghabiskan separuh remajaku untuk Peter, aku tidak mungkin menolak berteman dengannya, apalagi ibuku pernah bilang, saat ia kesulitan, ibu peter lah yang membantu untuk meminjamkan uang. Tentu saja agar aku bisa sekolah. Kami tumbuh bersama-sama hingga saat ini dan itulah persahabatan kami. Begitu dekat dan saling menjaga, aku pun meledeknya untuk secepatnya mencari kekasih, dia hanya tertawa dan bilang kalau saat ini sedang dekat dengan seorang gadis di kelasnya tapi belum berpikir untuk ke hubungan serius.
Aku meledeknya dan berharap menembak sehingga kami bisa bersama. Tiba-tiba malam itu aku jadi ingin makan ayam goreng kfc, peter tau aku semingguan ini hanya makan bubur dan ia rela mencarikanya aku ayam kfc walau dokter melarang, tapi demi aku, ia pun pergi melewati malam dan akhirnya aku makan malam bersama, saat kembali wajahnya begitu tegang, aku pun bertanya karena melihat sikapnya yang agak aneh dari biasanya,
“ kamu kenapa kok aneh gitu kayaknya, abis liat setan ya?”
“ Nggak kok, aku ga kenapa-kenapa?”
“ Bohong, pasti sembuyikan sesuatu..”
“ Tomy, kamu yakin BlackAngel sedang belajar untuk ujian?”
“ Yakinlah, dia barusan sms aku lagi belajar..”
“ ooo.. gitu ya.”
Kami pun melewatkan malam dengan hari itu dan seperti melihat peter lain dari biasanya.
***
Aku tidak tau mengapa saat aku sembuh dan kuliah. BlackANgel mulai menjauhiku, dengan perasaan bingung aku pun harus mencari waktu meminta penjelasan mengapa ia selalu beralasan tidak ingin aku dekat dengannya, padahal sebelumnya kami baik-baik saja. Aku pun bercerita kepada Peter tentang sikap BlackAngel, ia malah memintaku untuk putus dengannya, tentu saja aku marah, dia tidak memiliki alasan apapun untuk memintaku putus dengan BlackAngel walau kita adalah teman baik,
“ BlackAngel itu bukan perempuan setia, sebaiknya kamu tinggalin aja, “
“Kok kamu ngomong gitu, aku pikir kita sahabat baik, ternyata kamu iri dengan kebahagiaanku, jangan menghina pacarku dengan kasar”
“Itu benar, aku melihatnya sendiri dia sama cowok lain.”
“ Cukup, aku gak mau dengar,ini motor kamu, aku balikin kuncinya, ternyata aku salah menilai kamu sebagai sahabat, aku lebih tau BlackAngel dari siapapun, bukan kamu!!”
Aku menatapnya dengan marah dan Peter terdiam melihatku pergi. Malam itu aku pergi ke rumah BlackANgel, semua berjalan baik-baik saja, dia kembali mesra denganku tidak seperti biasanya. Kini aku mulai benar-benar berpikir kalau Peter itu hanya iri denganku. Aku bercerita tentang sikap Peter yang mulai membuatku kesal, tanpa aku sangka BlackAngel juga mengatakan hal yang sama kalau dia tidak suka pada sikap Peter makanya selalu menolak untuk diantarnya. Aku lebih memilih untuk mendengarkanBlackAngel dan menjauhi Peter,
“ Jangan-jangan Peter itu Gay ya, dia suka kamu? Sampai segitu jahatnya pengen kita pisah?”
“ Aku juga ga tau sih, dia ga pernah dekat dengan siapapun selain aku, selama ini dia wajar-wajar aja.”
“ Akuyakin dia gay.. soalnya sering liat dia sama cowok lain yang namannya Wilson?”
Aku tau siapa Wilson, dia kan cowok anak sekampus yang sekelas dengan Peter dan terkenal sebagai koreagrafer model kampus dan memiliki sikap gemulai. Aku tidak langsung menerkam kalimat Angel dakam benakku. Tapi di hatiku terdapat perasaan yang mengatakan hal yang sama,
“Apa mungkin Peter itu gay?”
***
Peter sering mengirimkan sms seolah hubungan kita tidak terjadi masalah, padahal aku masih marah karena dia itu mengfitnah BlackAngel.Aku tidak membalas smsnya, sampai suatu ketika aku benar-benar melihat Peter bersama Wilson sedang berada di ruangan tari, mereka terlihat sedang asyik menari bersama. Aku pun percaya kalau Peter tenyata seorang Gay. Malamnya dia sms aku dan bilang kalau dia pengen mencoba menjadi seorang penari latar, Aku membalasnya dengan kasar.
“ Selamat, semoga sukses bersama pasangan gay kamu.”
Peter terkejut dan membalas dengan semua pertanyaan yang intinya menolak dugaanku, aku tidak banyak bicara, tiba-tiba nenekku meninggal dan aku harus pulang kampung sama ibuku. Aku tidak memberitahu Peter karena masih shock dengan status barunya gay. Tidak tahan dengan smsnya yang sangat menjijikan bagiku akhirnya aku bilang padanya.
“ Peter kita tidak lagi bersahabat, maaf, aku tidak bisa punya teman seperti kamu, jangan ganggu hidupku, aku sudah cukup lama bersamamu, 10 tahun masa remajaku hanya untuk menemanimu, kini biarkan aku jalan tanpa kamu disampingku, bukan karena kamu gay atau bagaimana tapi aku ingin hidup tanpa kamu, semoga kamu mengerti.”
Setelah sms itu, dia tidak lagi membalasnya. Entah apa aku benar-benar jahat atau tidak. 3 hari kemudian dia mengirimkan sms padaku.
“ Harus kemana aku mencari sahabat seperti kamu, aku sudah tidak punya lagi tempat yang bisa untuk melupakan kenangan kecil kita, aku bukan gay.. “
“ Pergi saja ke luar negeri ke tempat ayahmu, jauh dari aku, itu paling baik, aku benar-benar sengsara untuk bersama kamu. Plzz.”
“ Benarkah itu keinginan kamu tomy?”
“ Ya, plzz,”
“ Baiklah aku akan pergi sesuai keinginan kamu. Tapi aku tidak pernah bermaksud apapun dan semua yang aku lakukan dalam hidupku adalah untuk membuat kamu bahagia dan jauh dari penderitaan.”
“ Ya , thks aku sudah besar dan bisa melihat baik atau buruk, semoga kamu mendapatkan tempat yang baik yang jauh dariku.”
Peter akhirnya benar-benar pergi dalam hidupku dan memutuskan mendadak pergi ketempat ayahnya di luar negeri. Entah aku harus merasa bagaimana melihat perpisahan ini, tapi demi BlackAngel yang memintaku untuk tidak dekat dengannya lagi, aku harus melakukan ini karena inilah kebahagiaan aku sesungguhnya.
Wilson pasangan gay yang kupikir dengan Peter, tiba-tiba memarahiku dengan gaya bancinya. Aku terkejut, rasanya ingin kuhajar dia. Dia menyalahkanku atas kepergiaan Peter. Tentu saja aku tidak terima,
“ Jangan salahin aku dong kalau pasangan gay kamu pergi, itu kan kemauan dia”
“ Kita bukan pasangan gay, dia itu teman, orang yang menghargai perbedaan, tidak seperti kamu yang sudah buta karena seorang perempuan dan tidak sadar siapa yang benar-benar orang yang harus kamu percayai.”
Ia melemparkanku sekotak surat dan memintaku untuk menyimpannya, karena tidak ingin lama-lama bersama banci gila ini, akhrinya aku terpaksa menerima dan menyimpannya dalam tasku. Kalimat terakhirnya.
“ SADARLAH SEBELUM TERLAMBAT, KALAU SAHABAT SEJATIMU ITU, LEBIH PENTING DARI GADIS MURAHANMU”
***
Aku mulai curiga dengan BlackAngel yang sering susah kutemui, padahal deminya aku rela menjauhi Peter. Aku memang tidak banyak uang saat ini karena kehilangan peter yang sering meminjamkanku sehingga harus bekerja partime di cafe starbuck.Aku bisa memaklumi BlackAngel yang mungkin marah padaku karena sibuk mencari uang untuk biaya pacaran kami tapi semua aku lakukan untuknya, aku hanya ingin dia bahagia.
Sebentar lagi tepat setahun aku pacaran, aku pun ingin memberikan door price padanya sebuah cincin yang kubeli dengan uang gajiku. Saat aku tiba dirumahnya, aku melihat sebuah mobil bmw, aku berjalan mendekat pintu dan melihat BlackAngel bersama pria yang asing dariku, wajahnya mungkin lebih layak di bilang paman. Angel terkejut melihatku dengan pria itu. Ia kebingungan saat aku tanya siapa pria itu, dengan tanpa bersalah ia bilang, pria itu adalah calon suaminya.
Lalu siapa aku? Ia hanya bilang hubungan kami sudah berakhir. Aku terdiam, ingin menangis melihat kejadian itu, aku pergi dengan kehampaan. Saat aku pulang, aku merenung di kamar, akan kejadian buruk hari ini. Rasa sakit di hatiku, begitu dalam. Aku mencari obat tidur yang sering kubeli karena sering susah tidur untuk melupakan stresku, tanpa sengaja kutemui surat yang dulu dibelikan Wilson padaku. Kubuka lembaran itu dan terkejut dengan foto-foto BlackAngel dengan banyak pria, tanpa aku sadari ternyata email yang kutemukan di perpustakaan adalah caranya untuk mencari pria yang ingin tidur dengannya, dan aku benar-benar terkejut kalau ternyata BlackAngel adalah ayam kampus.
Sedih rasanya tak percaya dengan Peter, saat aku menyadari kalau Peter selama ini benar, aku benar-benar malu untuk mengatakan permintaan maafku, Peter bukanlah gay, saat aku melihatnya di facebook kini ia sudah bersama seorang perempuan yang ia sebut kekasihnya, hatiku malu untuk memulai kalimat awal persahabatan kami yang abadi, Kisahku ini adalah kisah yang kuharapkan menjadi pelajaran untuk siapapun, semoga saja kalian mengerti arti pesahabatan diantara cinta itu sangat tipis untuk dibedakan,
Pilihan terbaik dalam hidupmu adalah memilih keduanya dalam hidup dan berjalan dengan bersama,
Tamat.
follow me in twitter :@agnesdavonar
http://twitter.com/agnesdavonar
and my facebook : agnesdavonarlima@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H