Mohon tunggu...
Puisi

The Sweetness of Endorphin

13 Oktober 2016   23:59 Diperbarui: 14 Oktober 2016   00:15 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“The Sweetness of Endorphin

By: Agnes Carmelita M

Present to: Gregorius Giga VVN

Ketika nervus optikus dalam mataku menangkap bayangan dirimu,

Medulla oblongataku refleks  mengkode saraf simpatisku untuk membuat jantung ini berdenyut lebih cepat

Betapa sempurnanya musculus zigomaticus mu membentuk senyuman manis itu di wajahmu,

Bisa-bisanya kau membuat pipiku merona merah tanpa perlu kau warnai dengan hematoksilin eosin

Caffeine jenis apakah dirimu yg membuat hormon melatoninku tidak bekerja di saat malam tiba,

Tetap terjaga karena cerebrum ku terus bekerja memikirkan dirimu.

Melihat dirimu datang saja pupil mataku berdilatasi

Dan saluran pernafasanku mengalami dyspnea yg tak kunjung hilang

Kamu,

Aku harap jangan pernah memparalysis perasaanku

Jangan pernah meninggalkan lesio di hatiku

Jangan kau biarkan xenobiotic kehidupan merusak hubungan kita.

Jika kau terluka akan kukenali segera gejala patognomonis itu

Segera kuberikan anestesik yg aku miliki,

Agar reseptor syaraf cintamu tak perlu merasakan sakitnya.

‘kan kubawakan hemostat kasih sayang tuk menutup hemoragi hatimu.

Tahukah kamu,

Mengapa bagiku os costae adalah yg terpenting?

Karna mengingatkanku pada tulang rusukmu yg tercipta untukku.

Aku telah yakin,

Seluruh anamnese kehidupanku kupercayakan padamu,

Agar kau dapat mendiagnosa rasa cinta ini

Tuk buatmu yakin melangkah ke depan,

Tanpa mempedulikan kenangan yg menghiasi di dorsal hatimu

----

“The Sweetness of Endorphin”

adalah sajak sederhana dari seorang mahasiswi fakultas kedokteran hewan di kota hujan yang meluangkan sedikit waktunya untuk mengekspresikan hormon endorphin yang tak jemu menghiasi hari-harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun