Mohon tunggu...
agnes bemoe
agnes bemoe Mohon Tunggu... -

penulis, 42 tahun, tertarik pada masalah humaniora, seni, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singapura Dimakan Api

30 November 2011   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_152678" align="alignleft" width="300" caption="Merlion, Marina Bay, Singapore"][/caption] Geliat. Wajah tanpa muka. Semburan api Pecah di tubirnya Kaki melangkah, Panjang. Langit Dalam genggaman Singapura dimakan api Berhembus jauh Dari Bukit Timah sampai pucuk-pucuk Serangoon Helaan nafas Derik roda-roda jiwa Menyambar cepat -    Nasib, sungguh rapi terlipat  – Singapura dimakan api Debu diri Terhempas Di sudut Novena Novena Church, Singapura, 26 November 2011 Agnes Bemoe Picture taken by: Agnes Bemoe Puisi ini diunggah juga di: http://cicinanda.multiply.com/journal/item/104/Singapura_Dimakan_Api

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun