Laporan Seleksi, perangkat framming, dan prosedur analisa wacana
Mencoba menganalisis laporan dengan ini mampu memeriksa mengenai peranan sebagai praktek media dan interaksi sosial. Pendekatan ini relatif peka tehadap penggunaan bahasa dalam konteks. Dari analisis yang dilakukan dapat diidentifikasi pola interaksi, tanggungjawab moral, objektivitas empiris, dan penilaian estetik.Â
Perangkat framming adalah kombinasi dari berbagai cara dan penekanan yang berbeda sehingga muncul citra atau gambaran perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh: mampu dipandang sebagai perusahaan yang hijau. Tradisi utilarian mendominasi pengungkapan tetapi tidak memperhatikan moralitas dalam pelaporan. Sebaliknya, moralitas disimpulkan dari pembahasan peraturan, bersifat sukarela, dan penggunaan istilah seperti tanggungjawab dan komitmen.
Contoh deskripsi laporan Norada sepert laporan pada tahun 2000 melaporkan perusahaan ini adalah perusahaan dengan menggunakan konsep pembangunan berkelanjutan meskipun sudah dibahas pada tahun 1990 an. Hal ini menunjukkan pergeseran fokus nyata dari lingkungan dan kesehatan meluas ke masalah sosial dan tanggungjawab sosial.
Perangkat framming tanggungjwab sosial seperti Dalam pelaporan berdiskusi mengenai peraturan. Pendekatannya untuk membahas peraturan yang jauh beragam seperti referensi untuk mendapatkan metodologi yang disetujui oleh pemerintah dan meminta pemerintah untuk membentuk tim dalam menangani isu tertentu. Partisipasi peusahaan digunakan untuk mencegah peraturan atau untuk membantu pengembangan peraturan lebih lanjut.
Laporan Norada berusaha menggunakan konsep lingkungan secara konsisten dan memperhatikan kapitalis yang bijaksana dan sikap ekologis sosial. Norada menggunakan istilah pembangunan berkelanjutan dan ini mendukung komentar yang membuat semua orang menyetujui konsep ini dan menjadi konsep yang dominan. Hal ini tidak terlepas dari sikap retoris yang menegaskan wacana lingkungan ini sangat penting bagi masyarakat.
Berbagai kepentingan telah bersaing untuk mendaptkan kekuasaan dalam wacana ini. Ke depannya, akan munculnya persaingan politik untuk mendapatkan citra hijau. Namun kita diajak untuk tidak hanya berfikir mengenai konsep atau sebatas pembicaraan. Akan tetapi, mulai berfikir untuk suatu tindakan.
Mendiskusikan konsep pembangunan berkelanjutan jika mencoba melibatkan berbagai kelompok untuk mendiskusikan dapat membawa perubahan ke arah positif. Untuk terlaksananya tanggungjawab perubaan dalam bidang perjuangan politik akan disebut bijaksana jika melakukan tindakan untuk melakukan perubahan.
Dalam membangun konsep baru yaitu pembangunan yang berkelanjutan dibutuhkan demokrasi yang kuat, masyarakat yang partisipatif dan reflektif. Apabila yang difikirkan hanya kapitalisme dan sejenisnya tidak akan tercapai pembangunan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H