Mohon tunggu...
Agnes Cellyana
Agnes Cellyana Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer; a wife.

A housewife with a wide grin who tries her best for her little lovely family.

Selanjutnya

Tutup

Money

"Si Oren" yang Kurirnya Sedang "Ngambek"

13 April 2021   22:14 Diperbarui: 13 April 2021   22:30 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah marketplace yang didominasi warna oranye saat ini marak disebut-sebut di sosial media. Akun twitter dengan nama @CibiWiranegara ramai di Twitter karena mengunggah percakapannya via WhatsApp dengan kurir Shopee, di mana kurir tersebut mengatakan bahwa kurir Shopee sedang mogok kerja diakibatkan para kurir memprotes penurunan komisi yang diterima oleh kurir. Tagar #ShopeeTindasKurir pun sempat menjadi trending di Twitter pada hari Minggu, tanggal 11 April 2021, dengan cuitan yang hampir semuanya negatif.

Dalam permasalahan ini, yang diangkat oleh media adalah kurir Shopee Express, di mana Shopee Express merupakan mitra dari Shopee itu sendiri. Komisi yang diterima oleh kurir Shopee Express kini turun dari Rp. 2.000,- per paket menjadi Rp. 1.500,- per paket sejak tanggal 5 April 2021. Hal ini menyebabkan kurir Shopee di Jabodetabek 'ngambek' dan urung mengirimkan paket sehingga membuat customer menjadi gelisah karena paketnya tak kunjung tiba.

Kepada CNN Indonesia, Excecutive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja memastikan tidak ada aksi mogok yang dilakukan oleh mitra kurir Shopee Express. Ia mengungkapkan keterlambatan diakibatkan oleh membludaknya pesanan pada momen Mega Shopping Day 4.4. Kemudian ia juga mengklaim bahwa upah per paket kurir di Shopee Express itu lebih besar dibandingkan layanan sejenis lainnya, di mana layanan sejenis lainnya rata-rata mengupah kurir sebesar Rp. 1.700,- s/d Rp. 2.000,-. Sedangkan kurir Shopee Express mendapatkan upah sebesar Rp. 2.213,- per paket.

Sistem mitra oleh Shopee dan Shopee Express memang menimbulkan tanda tanya. Berdasarkan Pasal 1 ayat 13 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, yang dimaksud dengan Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. 

Menurut hemat saya, merujuk kepada Undang-undang tersebut berarti Kemitraan haruslah memberi keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat. Namun kurir Shopee nampaknya tidak merasakan keuntungan yang seharusnya dan mengakibatkan adanya aksi mogok di Jabodetabek. Hal ini menunjukkan belum tercapainya maksud dan tujuan dari Undang-undang tersebut.

Sebagai pengguna setia Shopee, saya cukup terkejut dengan kabar ini. Saya sendiri termasuk customer yang belum pernah menggunakan Shopee Express. Namun memang yang terasa oleh saya sekarang adalah customer tidak bisa memilih ekspedisi untuk pengiriman, kecuali opsi reguler, next day, COD, kargo dan hemat. Sebenarnya saya termasuk bawel masalah pengiriman, karena terkadang ada ekspedisi yang kurirnya tidak mau konfirmasi terlebih dahulu terkait kiriman dan langsung lempar barang saja meskipun sudah ada tulisan 'fragile'. Maka opsi yang dipersempit ini cukup mengganggu bagi saya.

Namun keterlambatan paket yang ekstrim belum pernah saya rasakan. Mungkin karena saya belum pernah menggunakan jasa Shopee Express. Hanya saja memberi batas bagi pembeli untuk memilih ekspedisi pengiriman pun membuat saya kurang nyaman, dikarenakan pembeli punya hak untuk menentukan mana ekspedisi pengiriman yang paling baik bagi mereka. Bagi saya yang sering mengambil paket di gudang karena terkadang kantor suami sudah tutup atau saya sedang tidak di rumah, menentukan ekspedisi pengiriman itu sakral bagi saya. Ada beberapa gudang ekspedisi yang menempuh perjalanan yang cukup jauh. Ada yang kantor cabangnya dekat dengan kantor suami, sehingga paket bisa dititipkan ke kantor cabang tersebut jika kantor suami sedang tutup.

Apapun yang terjadi pada Shopee, saya berharap semuanya baik bagi setiap pihak yang terlibat. Hal-hal krusial yang akan menimbulkan opini publik yang kurang baik lebih diperhatikan supaya tidak ada lagi tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Shopee maupun pihak-pihak di dalamnya, karena saya pun termasuk sebagai salah satu seller maupun customer setia Shopee.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun