Mohon tunggu...
Agum Friatna
Agum Friatna Mohon Tunggu... Petani - Untuk mengetahui lebih jelas silahkan dibaca dengan seksama, semoga dirimu selalu bahagia.

Kebahagiaan adalah hal utama, sebab kebahagiaan membuat manusia saling mencintai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menempuh Jalan Bersama Titah Tuhan

30 Juni 2022   12:55 Diperbarui: 30 Juni 2022   14:11 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah lelah ayahnya kemudian setuju dengan jalan yang ia tempuh, ia kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya, dengan pelajaran hidup yang di dapatkan dirinya menjadi lebih mandiri dan sedikit merdeka atas jalan hidup yang ia pilih, seiring berjalan waktu ia tumbuh lebih baik, anak lelaki itu menyempatkan waktu untuk bekerja selepas pulang sekolah hingga larut malam. Karna kegigihanya ia berhasil lulus tanpa hadirnya sosok orangtua yang sebenarna sangat berperan penting dalam perkembangan seorang anak.

Waktu terus berlalu, pikiranya selalu terganggu dan mendorongnya untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi (kuliah), karna banyak mempelajari ilmu teori dan ilmu hidup ia kembali bernegosiasi kepada ayahnya, setelah berbicara panjang bahkan hampir berdebat kemudian sang ayah berkata; "apa kau yakin ingin kuliah? Kuliah itu tidak murah, darimana kau mencari biayanya? Ingin mengendarai apa kau ke kampusmu?", Ia menjawab; "do'akan saja anakmu kelak berhasil menjadi manusia yang membanggakan dan bermanfaat untuk ayah dan semua, bukankan ayah berkata jika rezeki dan maut sudah di tentukan oleh yang maha kuasa? Lantas mengapa ayah takut untuk sekedar mendoakan aku?".

Ayahnya kemudian menyetujuinya dan berkata; "terbanglah seperti elang, pelajari semua yang membuat langkahmu mudah, semoga Cita-cita dan hidupmu berhasil dan selamat". 

Setelah perjuangan dan ujian tanpa henti anak lelaki itu akhirnya memerdekakan diri, hidupnya dimenangkan oleh dirinya sendiri, semua tujuan hidupnya ia tentukan dengan pikirannya sendiri, ia tumbuh menjadi lelaki dewasa, menjadi lelaki kuat, menjadi lelaki bijak, menjadi lelaki mengerti tantang kehidupan, dan mermanfaat untuk semua orang berkat hati, pikiran dan titah tuhan yang selalu menemani setiap langkahnya.

Terimakasih, Tabik.

(***)

Jakarta- 30 Juni 2022-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun