Mohon tunggu...
Syaiful Arifin
Syaiful Arifin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Edisi Bangun Tidur: Munculnya Keinginan Menulis

27 Juni 2016   01:53 Diperbarui: 27 Juni 2016   02:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sebelumnya  menulis dalam keadaan ngantuk sebagaimana yang saya singgung pada tulisan sebelumnya. Saat ini saya menulis dalam keadaan belum mandi. Kebetulan tadi, sekitar pukul 14.30, terbangun gegara ada suara hape yang berbunyi lumayan kencang. Akhirnya saya bangun mengangkatnya. Setelah bangun, eh tiba-tiba tidak bisa tidur lagi. Karena waktu berbuka puasa masih lama dan untuk langsung mandi malesnya minta ampun ya sudah  saya gunakan untuk menulis.

Kebetulan, selepas menulis tadi pagi laptop saya letakkan disamping. Memang niatnya begitu bangun tidur langsung menulis. Menulis ini saya jadikan kegiatan rutin setiap  hari minimal 500 kata. Rutinitas ini berjalan sudah beberapa lama, kira-kira empat bulan yang lalu. Namun, dipertangan jalan banyak kendala yang saya temui sehingga sempat vakum beberapa waktu. Selama vakum sebenarnya keinginan menulis itu masih ada namun dengan berbagai alasan keinginan tersebut tidak bisa dieksekusi.

Keinginan menulis itu timbul pada diri saya berawal dari sekedar membaca artikel kepunyaan teman. Kebetulan saya mempunyai teman yang gemar menulis. Setiap ada kesempatan dia pasti menulis. Dalam sehari dian bisa menulis sampai lima tulisan. Ini dia lakukan seolah tanpa ada beban. Bagi dia yang memang sudah terbiasa, menulis tak ubahnya berkomunikasi lewat lisan. Di tangnnya, kejadian yang biasa-biasa saja akan menjadi luar biasa karena dia mampu megemasnya dengan baik. Ada saja ide yang mau ditulis.

Setiap hari saya salalu mengikuti tulisan yang dia share di media soial. Dari sekedar membaca isi artikelnya timbullah keinginan untuk menulis. Akhirnya saya mencoba menuangkan isi pikiran kedalam tulisan. Eh ternyata saya tidak mampu menyelesaikan tulisan tersebut. Padahal waktu itu banyak ide yang bergoyang di kepala. Namun begitu dituliskan hanya mampu sampai beberapa kata. Tiba-tiba pikiran mandek dan tentu tangan juga ikut mandek. Akhirnya saya berhenti menulis.

Dalam proses berhenti ini saya mencari informasi mengenai penulis pemula dan segenap tantangannya. Satu-satunya tempat yang menyediakan segala informasi adalah mbah Google. Banyak informasi seputar kepenulisan yang saya dapat dari mesin pencari tersebut. Dengan berbekal informasi ini saya mulai kembali menulis. Kali ini tentu ada semangat baru yang saya bawa dari rumahnya mbah google.

Untuk tahap awal saya memulai dari pengalaman sehari-hari, mulai dari kegiatan sehari-hari sampai dengan suasana hati yang ada pada waktu itu. Perasaan senang, susah, galau, marah dan sebagainya saya ungkapkan lewat tulisan. Walaupun agak sulit saya bisa melewati kesulitan itu sedikit demi sedikit. Saya menyadari bahwa menulis itu bukan masalah bakat, akan tetapi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu sehingga sampai pada satu titik dimana kendala menuliskan kata itu sangat mudah.

Bagi saya menulis itu menyenangkan. Dengan menulis pikiran menjadi ringan, unek-unek bisa dikeluarkan. Disamping itu, menulis bisa membuat cerdas karena menulis pasti berfikir. Kita tahu orang yang selalu menfungsikan otaknya akan semakin cerdas. Cerdas dalam arti dapat menyelesaikan persoalan hidupnya secara elegan dengan pengalaman-pengalaman yang ia punya.  

Oleh karenanya, sebisa mungkin saya menulis tentang apa saja yang saya kuasai. Ini memang komitmen saya dari beberapa waktu yang lalu. Termasuk saat ini dimana saya baru bangun tidur dan belum mandi saya sempatkan menulis. Tentu, sebagaimana anda tahu bahwa yang saya tulis saat ini masih seputar pengalaman saya dalam mengarungi dunia kepenulisan. Jadi, kalau anda mencari informasi yang aktual saya kira tempatnya bukan disini. Di halaman saya ini hanya berisi tulisan pengalaman pribadi dalam belajar menulis.

Akan tetapi apa salahnya jika anda menyempatkan diri untuk membaca dan kalau bisa memberi masukan atau kritikan sehingga kedepannya saya bisa membuat tulisan yang bagus. Seandainya itu terjadi betapa indahnya dunia ini. Antar satu orang dengan orang yang lain saling membantu dalam kebaikan. Bukankah ini sangat dianjurkan dalam al-quran..hehehhe. Kok malah ceramah ya?? Ya sudah ah idenya sudah habis. Sampai ketemu lagi pada tulisan selanjutnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun