Mohon tunggu...
Aron GintingManik
Aron GintingManik Mohon Tunggu... Penulis - TEOLOG MUDA

PECINTA KOPI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gereja dan Bangunannya: Sering Dianggap Tidak Penting, tapi Jadi Identitas Umat

29 April 2022   11:55 Diperbarui: 29 April 2022   11:58 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada banyak lagi pemaknaan yang bisa digambarkan dan menjadi pesan melalui bangunan GBKP Rg Daulu Kuta beserta Gedung KAKR dan Rumah PKPW. Namun terlepas daripada itu semua, Ada hal yang paling penting ingin saya sampaikan yakni;

Gedung Gereja merupakan sebuah tempat ibadah yang digunakan umat Kristen untuk beribadah. Pada dasarnya gedung Gereja sendiri memiliki makna yang lebih mendalam dari hanya sekedar gedung untuk berteduh. Tetapi sebuah bangunan yang digunakan oleh umat untuk bersekutu dan bergumul bersama sang Ilahi.

Gedung Gereja tidak bisa lepas dari sebuah hirarki yaitu sacred space. Karena sacred space merupakan pencarian dimensi transendental antara manusia dengan Allah. Bisa kita lihat juga bahwa sacred space melekat pada pengalaman spiritual manusia dalam upayanya mencari dan berelasi dengan Tuhan dan tidak dibatasi atau disekat sebagai milik agama atau kepercayaan tertentu saja. Sacred space juga bisa menjadi sebuah bukti kekuasaan Allah mulai dari jaman alkibiah hingga saat ini. 

Namun, meskipun sacred space adalah universal dialami berbagai agama dan kepercayaan, masing-masing kepercayaan dan agama memiliki "keunikan" atau "kekhasan" dalam sejarah dan proses imam yang mendasari terbentuknya sacred space tersebut. Oleh karena itu setiap gedung Gereja harus memenuhi syarat hirarki sacred space. Sehingga gedung Gereja bukan menjadi gedung biasa, melainkan sebagai tempat yang sakral dan suci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun