Luasnya keilmuan yangg dimiliki seseorang, akan seiring dengan keterbukaan pikiran dan penerimaan orang tersebut terhadap perbedaan. Ternyata kita belum tau apa-apa.
Waktu sedang observasi ilmiah ke sebuah desa, dosen pernah berpesan: "Kamu kan kuliah, lawan bicaramu mungkin petani biasa yang pendidikannya paling tinggi hanya SMA. Maka sebaiknya kamu yang turun menyeseuaikan bahasamu, jangann bapak itu yang disuruh naik, konslet dia."
Seorang Dosen (Guru, Pengajar, name it) yang tidak pas-pasan akan bisa memahami segala perbedaan tersebut. Dia mengajar untuk memahamkan dan membimbing bukan sekedar memberikan ilmu yang berujung nilai di atas kertas.
Andai semua guru ataupun dosen memiliki tipikal hebat seperti itu, sudah tentu apa yg dikhawatirkan, Roem Topatimasang bahwa "Sekolah Itu Candu", bisa diminimalisir. Karena para terdidik lambat laun akan merubah paradigmanya sesuai pemahaman yang dimiliki.
Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H