Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tidak Mampu Berkelahi Bukan Berarti Cemen Kok!

7 Januari 2017   20:23 Diperbarui: 7 Januari 2017   20:27 3051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bro nanti bantuin gue ini yuk." Pesan masuk dari seorang teman yang mengajakku. Aku membalasnya kemudian sembari bertanya tentang maksud dan tujuannya. Ajakan darinya yaitu untuk menemani dirinya bertemu seseorang untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang sangat buruk yaitu "berkelahi". Namun saya menolaknya dengan tegas dan justru mengingatkannya.

Untuk apa sih berkelahi?

Bagi sebagian besar orang, berkelahi masih dianggap salah satu cara menyelesaikan masalah secara terhormat. Ada banyak alasan mengapa seseorang mau berkelahi. Diantaranya untuk melatih mental diri, memiliki tenaga yang cukup kuat, ataupun karena terdesak dan tidak tau apa yang harus diperbuat sehingga salah satunya melawan.

Pun dengan perkelahian yang dilakukan, bisa dijadikan barometer keberanian seseorang terhadap tanggung jawab suatu masalah yang sudah dibuatnya. Tanpa menimang-nimang resiko yang ditimbulkan, banyak sekali orang yang merelakan tenaganya untuk berkelahi. Saling pukul, baku hantam, adu kekuatan sampai salah satu benar-benar tumbang.

Walaupun banyak juga orang yang memang sejatinya takut untuk berkelahi ataupun membuat keributan. Namun bukan berarti mereka juga tidak pernah memiliki masalah. Karena masalah timbul tidak harus berkaitan dengan hal-hal buruk. Bisa saja karena ketidak sengajaan. Namun sang pihak lawan mempermasalahkan secara panjang dan harus menyelesaikan dengan berkelahi.

Sungguh cara tersebut sangatlah tidak etis.  Pasalnya, dengan berkelahi berarti menunjukkan bahwa kita tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan dingin. Berkelahi bukan jalan keluar sob, tapi kebodohanmu yang tidak menggunakan akal untuk menyiasati sesuatu dalam menyelesaikan masalah.

Halah bilang aja takut. 

Mungkin itu balasan yang terdengar dari pihak lawan berupa berupa ejekan. Pun masih banyak ejekan dan cercaan lain yang didapatkan ketika tidak menerima tantangannya untuk berkelahi. Bilang pengecutlah, cemenlah, bukan laki-laki, ataupun cericauan buruk lainnya.

Namun coba telisik dan pahami dahulu alasan-alasan seseorang kenapa mereka tidak mau berkelahi, yang diantaranya:

1. Bersikap bijak dan dingin dalam menghadapi masalah

Orang yang tidak mampu berkelahi cenderung memilih diam dan bijak dalam menyikapi suatu permasalahan. Tidak adanya niatan buruk untuk menyerang, ataupun persiapan jikalau diserang menjadi bukti bahwasanya dirinya bersikap dingin. Jikalau sampai permasalahan itu sampe menyeretnya pada kasus tertentu, dirinya akan berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah secara lembut tanpa harus melakukan perkelahian.

2. Tidak mudah tersulut emosi

Dengan berbagai bentuk ejekan, cemoohan, ataupun cercaan lainnya tidak membuat dirinya naik pitam. Semua dihiraukan begitu saja seperti angin lewat di telinganya. Padahal untuk menstabilkan emosi itu terasa sulit sekali. Namun mereka yang cenderung bersikap dingin bisa melakukannya dan menghindari hal-hal buruk akan datang menimpanya.

3. Selalu memikirkan kemungkinan terburuk

Apa yang didapat dari perkelahian? Badan memar, muka bonyok, pegal tak berkesudahan, ataupun hal-hal lainnya. Nah, disitulah yang dipikirkan olehnya. Dirinya tidak mau membuang-buang tenaga dan waktu hanya untuk merusak anggota tubuhnya. Masih banyak hal lebih penting lainnya yang harus diutamakan daripada melakukan perkelahian.

4. Bentuk kedewasaan dalam diri

Dengan tidak maunya seseorang untuk berkelahi dengan berbagai alasan dan pertimbangan di atas, sudah tentu dirinya memiliki paradigma berpikir yang lebih luas dari orang lain. Selalu memikirkan dampak dan resiko yang terjadi apabila melakukan sesuatu menjadi bukti bahwa, dirinya sudah memiliki tingkat kedewasaan yang cukup tinggi dari orang lain.

Empat alasan itulah yang menjadi penguatan utama bahwasanya, orang yang tidak mampu berkelahi tidak bisa diidentikkan dengan orang yang lemah, cemen, ataupun penakut. Jadi tidak usah malu ataupun risau jikalu dianggap tidak mampu berkelahi karena penakut, justru kalian selangkah lebih maju daripada mereka yang masih memiliki pola pikir bahwasanya berkelahi adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Jaman sudah berkembang makin maju. Teknologi sudah semakin melaju cepat. Masih aja ngurusin ribut bro?

Udahlah lampiaskan ke hal lainnya saja yang lebih baik dan menunjang masa depanmu dengan berkarya dan terus improv. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun