Semua mungkin memiliki dasar, tapi dasar itu bukanlah lagi kebenaran tapi pembenaran dari argumentasi yang dilontarkan. Bener to? Alah ngaku waelah cok.
Pun masih banyak lagi drama politik dalam organisasi mahasiswa terjadi. Yaitu terjadinya tindak korupsi, ya saat mahasiswa dalam organisasi tentu sering menemukan fenomena manipulasi yang berkaitan dengan pendanaan. Mau surplus berapapun proposal yang diajukan tetap saja defisit. Supaya pendanaan yang keluar dari atasan lebih banyak.
"Loh kan juga uangnya masuk kas bro?"
Mau masuk kas ataupun tidak itu tetap tindak korupsi. Penyelewengan dana, pemalsuan anggaran. Arep nganggo asumsi opo juga koe tetep salah rek.
Ya begitulah retorika politik dalam organisasi mahasiswa. Cukup ironis sekali bukan?
Dari situ kita menangkap esensi dimana paradigma politik dimulai saat menjadi bagian dari organisasi mahasiswa. Apapun misinya, bagaimanapun keinginannya, seperti apapun program kerjanya semua tidak lagi berlandaskan ideologi organisasi. Melainkan pada ambisi khusus pelaku organisasi untuk tujuan tertentu.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI