Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Paradigma Berpolitik Dimulai Saat Masuk Organisasi Mahasiswa

2 Januari 2017   19:51 Diperbarui: 2 Januari 2017   19:58 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua mungkin memiliki dasar, tapi dasar itu bukanlah lagi kebenaran tapi pembenaran dari argumentasi yang dilontarkan. Bener to? Alah ngaku waelah cok.

Pun masih banyak lagi drama politik dalam organisasi mahasiswa terjadi. Yaitu terjadinya tindak korupsi, ya saat mahasiswa dalam organisasi tentu sering menemukan fenomena manipulasi yang berkaitan dengan pendanaan. Mau surplus berapapun proposal yang diajukan tetap saja defisit. Supaya pendanaan yang keluar dari atasan lebih banyak.

"Loh kan juga uangnya masuk kas bro?"

Mau masuk kas ataupun tidak itu tetap tindak korupsi. Penyelewengan dana, pemalsuan anggaran. Arep nganggo asumsi opo juga koe tetep salah rek.

Ya begitulah retorika politik dalam organisasi mahasiswa. Cukup ironis sekali bukan?

Dari situ kita menangkap esensi dimana paradigma politik dimulai saat menjadi bagian dari organisasi mahasiswa. Apapun misinya, bagaimanapun keinginannya, seperti apapun program kerjanya semua tidak lagi berlandaskan ideologi organisasi. Melainkan pada ambisi khusus pelaku organisasi untuk tujuan tertentu.

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun