Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Renungan Muda, Pelajaran dan Nilai-nilai Kehidupan

14 November 2016   21:29 Diperbarui: 14 November 2016   23:07 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore tadi saat kami ingin mandi. Betapa kagetnya ketika tahu langsung, bahwa kami harus menimba air yang ada di belakang rumah dahulu, kemudian membawa airnya ke kolah yang ada di kamar mandi.

Kamipun segera ke sumur untuk mengambil air bersama. Selesai mengambil air kamipun segera mandi secara bergantian.

Jarak sumur ke kamar mandi terbilang cukup jauh sekitar lima puluh meter. Terasa cukup berat ketika harus menimba kemudian membawa ember berisikan air penuh untuk dipindahkan. Pekerjaan tersebut sangatlah menguras tenaga.

"Nek apakah setiap hari kalau nenek ingin mandi melakukan hal seperti itu nek?" Aku bertanya halus pada nenek.

"Iya nak, kalau tidak begitu aku tidak mandi." Suaranya pelan membalas.

Salah seorang teman wanita yang sudah selesai mandi keluar dengan keadaan menggigil.

"Dingin ya nek airnya?" Suaranya pelan bertanya.

"Iya nak memang dingin, apalagi kalau malam." Sang nenek membalas.

"Iya nek." Teman wanitaku membalas senyum. Sembari menyelimuti bagian tubuhnya dengan handuk.

Sungguh sangat hebat sekali dengan apa yang dilakukan oleh nenek. Untuk bisa mandi saja dia harus berusaha keras menimba sumur, kemudian mengangkat ember berisi air dan memindahkannya ke kolah.

Hatiku merasa haru seketika karena malu mengetahui keadaan yang terjadi. Aku melirih dalam hati kecil, nek kami tidak pernah repot seperti apa yang kamu lakukan setiap hari hanya untuk mandi. Di tempat kami sudah tersedia sanyo yang hanya memutar krannya air keluar dan bisa dipergunakan. Tidak perlu berusaha keras menimba air dalam sumur dan membawanya ke kolah. Cukup simpel bukan nek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun