Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengorbanan Sahabat

30 September 2016   17:59 Diperbarui: 30 September 2016   23:44 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

"Bagaimana ini?" Seru Jibon pada Coker.

"Sebentar, kita diam dulu di semak ini." Coker menjawab pelan.

Jibon menggenggam erat tangan sang putri. Ia berusaha untuk mencoba terus menunduk agar tidak terlihat dari jangkauan prajurit yang sedang mencarinya. Namun nasib buruk melanda mereka bertiga. Prajurit itu menangkap basah ketika berusaha menyembunyikan diri.

"Sedang apa kalian?" Ujar seorang prajurit penjaga yang menghampiri.

"Cepat lari." Coker berdiri dan menyuruh Jibon dan putri lari. "Lewat sana sembari menunjuk pintu keluar."

"Tapi…" Jibon diam menggeragap.

Coker dan seorang prajurit terlibat perkelahian. Dengan kemampuan beladirinya ia berusaha melawan prajurit tersebut. Jibon berlari, namun tiba-tiba dua orang prajurit menghadang jalannya. Jibon membelokkan jalannya, lagi-lagi ada prajurit yang menghadangnya. Tidak bisa berbuat ia kemudian diam. Selangkah dua langkah prajurit itu mendekati Jibon tiba-tiba coker lari dengan cepat dan langsung menabrak prajuritnya. Prajurit istana itu langsung terjungkal.

"Cepat keluar dari sini." Coker bersuara lantang sembari berusaha menahan prajurit yang jatuh, diambilnya kunci pintu gerbang dari saku prajurit tersebut dan langsung melemparkannya pada Jibon.

Jibon langsung menatap Coker tidak tega dan diam tanpa kata.

"Cepat lari." Coker sudah tidak kuat menahan berontakan tubuh prajurit yang ia tahan.

Dengan penuh pilu Jibon langsung mengambil kunci yang baru diberikan Coker, bersama sang putri langsung berlari mencari jalan yang lain. Hingga sudah tiba di depan gerbang pintu keluar ia diam dan melihat kebelakang. Coker sedang terlibat perkelahian yang serius. Ia dikeroyok oleh banyak sekali prajurit disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun