Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Benarkah Nilai yang Baik Menentukan Kesuksesan Seseorang?

3 Juli 2016   16:05 Diperbarui: 2 September 2016   14:41 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Shutterstock

Itulah tiga alasan menurut pandanganku yang menjadikan sebab nilai sebagai pencapaian tertinggi dalam pendidikan. Pada hakikatnya nilai merupakan tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pendidikan. Tetapi, saat ini pengertian demikian kiranya sudah tidak bisa lagi dijadikan acuan utama, karena banyak dari mereka yang mengejar nilai menggunakan cara-cara yang tidak baik sepeti mencontek.

Mengapa pemikiran demikain bisa terjadi?

Kualitas sumber daya manusia kiranya sudah tercemar oleh beberapa kelakuan buruk yang dimiliki diri sendiri. Mereka yang tidak mau berusaha dan mencoba mengembangkan bakat dalam diri, turut masuk dan larut dalam euforia mengejar nilai. Pemikiran seperti itulah yang menjadikan rendahnya kualitas dalam diri sendiri. Mereka tidak percaya dengan kemampuan lain yang bisa menunjang kesuksesan di masa depan.

Pada dasarnya seseorang yang sudah memasuki tahap kedewasaan, kiranya tidak perlu berambisi untuk mengejar nilai. Karena pada masa itu kita sudah dihadapi pada realita yang sesungguhnya. Meningkatkan kualitas dalam diri, menanamkan idealisme, juga mencari dan mengembangkan bakat yang dimiliki menjadi faktor utama pendukung keberhasilan di masa depan.

Coba kita telisik kembali sejarah-sejarah terdahulu. Di mana para pembesar negeri juga ilmuwan tidak memiliki ijasah atau pun nilai dari guru, tetapi sampai saat ini kita bisa merasakan manfaat dari berbagai penemuannya. Juga para pembesar terdahulu yang terus mewariskan ilmunya dan terus menerangi dunia.

Jadi kiranya pola pikir yang menganggap nilai sebagai dasar pencapaian tertinggi dalam proses menuju keberhasilan adalah sesuatu yang salah. Di mana nilai adalah coretan kertas dengan tinta yang sewaktu-waktu bisa luntur. Berbeda dengan bakat dan kemampuan yang ada dalam diri sendiri, di mana jikalau kita terus berusaha mengejarnya kita akan menerima hasil yang sangat baik dan terbilang sempurna.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun